Review Asus Zenfone 6, Smartphone Tanpa Poni Berkamera Unik

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses dengan Zenfone 5, Asus lagi-lagi menarik perhatian pecinta smartphone dengan menghadirkan Zenfone 6.

Zenfone 6 mengusung mekanisme kamera unik, yaitu flip, yang bisa memutar kamera belakang menjadi kamera depan.

Smartphone yang diluncurkan di Valencia, Spanyol pada 16 Mei lalu ini tentu memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan di tiap aspeknya.

Berikut ulasan Tekno Liputan6.com terhadap Asus Zenfone 6, mulai dari desain fisik hingga fitur andalan.

Tren desain smartphone dengan poni alias notch nampaknya bukan hal yang diadopsi oleh Zenfone 6. Terlihat, seluruh layarnya full dengan screen-to-body ratio mencapai 92 persen.

Dengan layar berukuran 6,4 inci plus resolusi Full HD+, tentu antarmuka pengguna akan lebih leluasa, meskipun layarnya tidak menggunakan panel OLED, melainkan IPS.

Kecerahan layarnya bisa mencapai 600 nits dengan warna yang detail dan kaya. Di bagian samping kanan, terdapat tombol kunci layar, tombol volume dan tombol asistensi Google.

Untuk di bagian kiri, terdapat slot kartu SIM. Sementara di bagian bawah, terdapat lubang USB tipe C untuk mengisi daya (yang bisa digunakan juga untuk mendengarkan musik), lubang earphone 3,5mm serta speaker.

Di bodi smartphone berbahan dasar kaca 2,5D ini terdapat sensor sidik jari. Warna smartphone yang glossy memancarkan aura elegan saat dipegang.

Sayangnya, kelebihannya ini sekaligus menjadi kekurangannya, karena sidik jari pengguna jadi gampang menempel di bodi, meskipun masih bisa dibersihkan.

Smartphone ini dibekali prosesor tertinggi Qualcomm, Snapdragon 655 octa-core 2,84 GHz dengan RAM 6GB atau 8GB. Dengan spesifikasi segahar ini, seharusnya ponsel pintar tersebut mampu menjalankan aplikasi dan gim berat dengan halus.

Sementara, baterai berkapasitas 5.000 mAh juga dibenamkan di Zenfone 6, lengkap dengan dukungan Quick Charge 4.0 18W. Klaim Asus, Zenfone 6 bisa bertahan 2 hari pemakaian aktif.

Sistem operasinya sendiri Android Pie dengan antarmuka ZenUI 6. Ada juga fitur unik di sini, yaitu Outdoor Mode untuk meningkatkan kualitas suara saat di luar ruangan.

Untuk menguji coba seberapa halus grafisnya, Tekno Liputan6.com mencoba memainkan dua gim berat, PUBG dan Injustice 2.

Semua berjalan normal, grafis halus serta baterai tidak cepat panas. Performa untuk memainkan gim sesuai dengan prosesor yang dibenamkan.

Nah, akhirnya kita sampai pada pembahasan fitur andalan smartphone flagship ini. Kamera flipnya, yang bisa berputar dari belakang ke depan, memiliki konfigurasi 48MP aperture f/1.79 dengan sensor Sony IMX568 untuk lensa utama serta 13MP aperture f/2.0 untuk lensa ultra-wide.

Banyak fitur unik yang ditanamkan pada kamera Zenfone 6, di antaranya mode time lapse, slow motion, motion tracking, panorama, mode night dan mode professional.

Gambar 1: Hasil foto kamera belakang.

Gambar 2: Hasil foto kamera depan.

Hasil selfienya tajam dan bisa menyesuaikan dengan cahaya. Pun untuk kualitas gambar kamera belakang yang detail dan kaya warna. Untuk night modenya, kamera ini menangkap objek dengan cukup jelas meski tidak sempurna.

Gambar 1: Foto di area minim cahaya.

Gambar 2: Foto dengan night mode.

Poin plus dari smartphone ini adalah fitur motion tracking di kameranya, yang memungkinkan pengguna mendapatkan video yang halus bahkan saat merekamnya sambil bergerak.

Selain itu, mode slow motion-nya juga bekerja dengan baik dan pengguna bisa mengatur kapan start dan end mode-nya.

Dengan spesifikasi segitu, kira-kira berapa nilai yang pantas dibanderol buat Zenfone 6?

Saat peluncurannya, Zenfone 6 dibagi jadi 3 varian. Untuk yang pertama mengusung RAM 6GB denfgan memori 64GB yang dijual dengan harga 499 euro atau Rp 7,98 juta (Estimasi 1 euro = Rp 16.000).

Untuk varian kedua RAM 6GB+128GB ditawarkan dengan harga 559 euro atau sekitar Rp 8,94 juta. Sementara varian tertinggi Zenfone 6 mengusung RAM 8GB dengan memori mendapai 256GB dipasarkan dengan harga 599 euro atau sekitar Rp 9,58 juta.

Bagi kamu yang ingin memiliki smartphone ini, harap bersabar, ya, karena kabarnya smartphone ini bakal ke Indonesia bulan Agustus hingga September. Kita tunggu saja, ya!

(Tik/Isk)