Cuaca Hari Ini Rabu 26 Maret 2025: Jabodetabek Diprakirakan Hujan Siang Hari

Cuaca pagi Jakarta pada hari ini, Rabu (26/3/2025), diprakirakan seluruh langitnya akan cerah berawan. Kecuali di wilayah Kepulauan Seribu akan turun hujan dengan intensitas ringan. Demikian prediksi cuaca hari ini.

oleh Fauziah Basahil Diperbarui 26 Mar 2025, 06:26 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 06:23 WIB
Langit Biru Hiasi Jakarta
Gedung perkantoran saat cuaca cerah di Jakarta, Selasa (1/12/2020). Kota Jakarta dengan langit biru menambah keindahan hutan beton. BMKG bahwa kualitas udara Jakarta jadi baik dalam dua minggu ini, Jakarta mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. (merdeka.com/Imam Buhori)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Cuaca pagi Jakarta pada hari ini, Rabu (26/3/2025), diprakirakan seluruh langitnya akan cerah berawan. Kecuali di wilayah Kepulauan Seribu akan turun hujan dengan intensitas ringan. Demikian prediksi cuaca hari ini.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta pada siang hari seluruhnya diprakirakan hujan ringan. Kecuali di JKepulauan Seribu akan cerah.

Kemudian pada malam hari nanti, seluruh wilayah Jakarta diprakirakan akan berawan.

Untuk wilayah penyangga Kota Jakarta, yaitu Bekasi, Jawa Barat, diprakirakan pagi dan malam akan berawan. Sedangkan siangnya akan cerah berawan.

Di wilayah Depok dan Kota Bogor, Jawa Barat, cuaca pagi hingga malam diperkirakan berawan.

Kemudian, di wilayah Kota Tangerang, Banten, diprediksi pagi dan siang cerah berawan, berawan, hujan dengan intensitas ringan dan hujan petir. Malam diprakirakan berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

Promosi 1
 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Selatan   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Timur   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Kepulauan Seribu   Hujan Ringan  Cerah  Berawan
 Bekasi   Berawan  Hujan Ringan   Berawan
 Depok   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Hujan Petir  Berawan
 Tangerang  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 

BMKG Ungkap Dampak Perubahan Iklim yang Semakin Terasa

Tren Hujan Ekstrem Meningkat, BMKG Peringatkan Banjir Besar di Jakarta Makin Sering
Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam webinar bertajuk 'Refleksi Banjir Jabodetabek, Strategi Tata Ruang dan Mitigasi Cuaca Ekstrem'. (Liputan6.com/Fauziah Basahil)... Selengkapnya

Perubahan iklim yang terus berlangsung telah menimbulkan sejumlah fenomena meteorologi yang semakin mengkhawatirkan dalam paparan terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Senin (24/3/2025).

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, peningkatan suhu permukaan bumi, baik suhu udara maupun suhu permukaan laut, telah memicu intensifikasi siklon tropis dan bencana hidrometeorologi yang lebih sering terjadi.

"Salah satu dampak yang sangat terasa adalah peningkatan suhu permukaan laut yang semakin menghangat," ujar Dwikorita, Senin (24/3/2025).

Fenomena tersebut, lanjut dia, menyebabkan terjadinya sirkulasi siklonik yang semakin sering dan intensitasnya semakin meningkat.

Hal ini memicu pembentukan badai tropis yang sebelumnya tidak diperkirakan akan terjadi di zona tropis seperti Indonesia.

"Meskipun secara teori badai tropis tidak seharusnya menembus zona tropis (antara 10 derajat lintang utara dan selatan) karena rotasi bumi yang cepat, pada tahun 2021 kita justru menyaksikan badai tropis yang tumbuh di dalam zona tropis. Ini adalah anomali yang sangat mengkhawatirkan," terang Dwikorita.

Dia menjelaskan, anomali tersebut menunjukkan, dampak perubahan iklim dapat lebih parah dari yang diperkirakan, dengan siklon tropis yang semakin sering terjadi di wilayah yang seharusnya tidak terpengaruh oleh fenomena tersebut.

"Jika tidak ada upaya signifikan untuk mengendalikan kenaikan suhu global, fenomena ini berpotensi semakin meningkat dimasa depan," papar Dwikorita.

Dampak Pemanasan Global Lainnya

Tren Hujan Ekstrem Meningkat, BMKG Peringatkan Banjir Besar di Jakarta Makin Sering
BMKG memaparkan data ancaman banjir Jakarta dalam webinar bertajuk 'Refleksi Banjir Jabodetabek, Strategi Tata Ruang dan Mitigasi Cuaca Ekstrem'. (Liputan6.com/Fauziah Basahil)... Selengkapnya

Selain itu, Dwikorita mengatakan, dampak pemanasan global juga terasa di kawasan pegunungan, khususnya di Indonesia.

BMKG menyebut, lanjut dia, pencairan glacier abadi di puncak Jayawijaya, Papua, sebagai contoh nyata dari dampak kenaikan suhu.

"Pencairan es di Jayawijaya adalah akibat langsung dari kenaikan suhu yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca," ucap Dwikorita.

Berdasarkan prediksi BMKG, glacier ini bisa punah pada tahun 2026 jika tren pemanasan ini terus berlanjut. BMKG juga mengingatkan tentang pentingnya pembangunan tata ruang yang memperhatikan faktor perubahan iklim dan ketahanan bencana.

"Sejarah menunjukkan bahwa peradaban seperti Mesopotamia dan kerajaan-kerajaan besar lainnya runtuh akibat perubahan iklim dan bencana alam. Jika kita tidak mengambil langkah-langkah yang tepat, peradaban kita pun bisa terancam," papar Dwikorita.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya