Bos Microsoft Bicara Soal Dampak Teknologi Digital Saat Ini dan Masa Depan

Bos Microsoft Bicara Soal Dampak Teknologi Digital Saat Ini dan Masa Depan

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 28 Feb 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2020, 12:00 WIB
CEO Microsoft
CEO Microsoft, Satya Nadella, saat hadir di Digital Economy Summit, Jakarta, Kamis (27/2/2020). (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Microsoft Satya Nadella kembali mendatangi Indonesia di tahun ini. Kedatangannya kali ini merupakan bagian dari acara Digital Economy Summit sekaligus menandai 25 tahun kiprah Microsoft di Indonesia.

Dalam kunjungannya kali ini, Satya membahas mengenai dampak teknologi digital yang sudah mengubah dunia dalam sepuluh tahun terakhir. Dia mengatakan hal itu ditandai dengan internet untuk konsumen dan revolusi cloud.

"Keduanya sudah membawa perubahan besar bagi masyarakat kita. Dan, teknologi ini sudah digunakan secara luas, mulai dari bidang ekonomi, baik bisnis besar dan kecil, hingga sektor publik maupun swasta," tuturnya saat hadir di Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Satya mengatakan teknologi komputasi digital saat ini sudah hadir di banyak lini kehidupan, mulai dari tempat kerja, rumah sakit, termasuk beragam industri, seperti energi, ritel, pertanian, dan finansial.

"Semuanya sudah bertransformasi oleh teknologi digital. Setiap profesi juga terdampak, tidak hanya pekerja berpendidikan, tapi juga buruh manufaktur dan ritel, kini mendapat keuntungan dari teknologi digital," tutur pria kelahiran Haiderabad itu lebih lanjut.

 

Era intelligent cloud

Satya Nadella
CEO Microsoft, Satya Nadella (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Dengan kondisi ini, pria asal India itu mengatakan bahwa dunia saat ini dapat digambarkan sebagai era intelligent cloud atau intelligent age. Maksudnya, dalam 10 tahun ke depan, sistem komputasi digital dapat ditemukan dan tersedia di mana saja.

Dalam kondisi itu, ada dua pertanyaan kunci untuk setiap organisasi di Indonesia, yaitu seberapa cepat dapat mengambil dan mengadopsi teknologi kelas dunia, dan yang kedua adalah bagaimana membangun teknologi digital sendiri.

"Hal itu yang dapat benar-benar menentukan seberapa cepat ekonomi dan masyarakat membuat kemajuan. Jadi itu dinamakan tech intensity," ujar pria berusia 52 tahun tersebut.

Oleh sebab itu, menghadapi dunia yang semakin digital, Satya memiliki tiga pemikiran untuk para developer yang hadir, yakni teknologi yang inklusif, membangun rasa percaya dengan teknologi, dan bergerak ke arah yang berkelanjutan.

Ketiga hal itu, berdasarkan penuturan Satya, merupakan kunci yang harus didasari oleh para developer. Dengan demikian, pertumbuhan yang diinginkan dapat dicapai.

(Dam/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya