Liputan6.com, Jakarta - Industri blockchain, mengawali tahun 2020, menunjukkan gairahnya sekitar bulan Maret ini.
Akhir pekan kemarin Rajacoin menggelar pertemuan antara investor dengan Marketing Advisor Rajacoin, Shawn Tham di kota Surabaya. Mereka membahas pengetahuan mendalam di industri ini.
Advertisement
Baca Juga
Shawn menyebut persediaan koin hampir sama dengan Bitcoin, yakni mencapai 21 juta. Menurut Shawn, ini akan membuka peluang bagi pemain e-commerce dan UMKM untuk secara leluasa menggunakan blockchain Rajacoin dalam melakukan transaksi.Â
Kemitraan antara Rajacoin dengan Wadz, Cross River, Pricearea, dan Seroyamart juga diharapkan akan berdampak positif bagi perkembangan industri blockchain di Indonesia.
Aturan di Indonesia
Di sela-sela pertemuan tersebut, Shawn menuturkan Indonesia merupakan negara yang memiliki aturan bersahabat untuk industri ini.
"Dibandingkan dengan Indonesia, negara lain banyak memiliki peraturan rumit, seperti China, Amerika, India dan beberapa negara lainya," tutur Shawn dalam keterangannya.
Indonesia, menurut Shawn, sudah mengakomodasi mata uang digital dan aset kripto lainnya. Hal ini pula yang mendorong Rajacoin untuk berekspansi ke Indonesia.
Kehadiran Rajacoin, kata Shawn, diharapkan akan memberikan angin segar bagi pelaku industri blockchain di Indonesia.
Selain itu, Shawn berharap Rajacoin akan berdampak sosial bagi pelaku UMKM untuk bersama-sama membangun ekosistem blockchain di Indonesia.
(Why/Ysl)
Advertisement