Pandemi Dorong Pebisnis Properti Adopsi Digitalisasi Pemasaran

Di Indonesia, akses informasi produk memang belum seutuhnya bertumpu pada teknologi digital.Namun, boleh jadi pemasaran dan transaksi properti secara digital justru akan menjadi sangat lazim di kemudian hari.

oleh M Hidayat diperbarui 27 Okt 2020, 14:30 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2020, 14:30 WIB
Ilustrasi investasi Properti 3
Ilustrasi investasi Properti (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah berpengaruh terhadap banyak sektor, termasuk sektor properti. Para pelaku bisnis di sektor ini tak punya pilihan lain, kecuali beradaptasi antara lain dengan mengadopsi digitalisasi.

Sebagai perusahaan yang bergelut di sektor ini, Astra Land Indonesia turut mengeksplorasi berbagai peluang dalam memasarkan produknya dengan memanfaatkan teknologi.

"Dengan adanya Covid-19, tiba-tiba kita dipaksa [beralih ke] digital. Karena itulah, kami melakukan sejumlah strategi dalam medan perang jualan dengan berbagai cara digitalisasi," ujar Presiden Direktur Astra Land Indonesia Wibowo dalam konferensi pers Living First 2020 secara daring, pada Senin (26/10/2020).

Selain menerapkan strategi pemasaran digital, Astra Land juga secara intensif menggelar program kampanye lainnya dengan berbagai inovasi, seperti Virtual from Home dan Virtual Booking yang memungkinkan pelanggan melakukan transaksi dari rumah.

Wibowo juga mengatakan, guna memudahkan calon pembeli, perusahaan mengoptimalkan semua platform digital potensial, yang mencakup situs web, media sosial, dan aplikasi. Hal ini, kata dia, bertujuan untuk menghadirkan tur perumahan tanpa harus keluar rumah.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

Pemasaran Online dan Offline Berdampingan

Namun, menurut dia, strategi penjualan di dunia maya akan tetap lebih optimal, jika dieksekusi berbarengan dengan strategi konvensional.

"[Akan] lebih ideal jika pemasaran online dan offline berjalan berdampingan," ujar Wibowo.

Di Indonesia, akses informasi produk memang belum seutuhnya bertumpu pada teknologi digital. Namun, menurut Wibowo, boleh jadi pemasaran dan transaksi properti secara digital justru akan menjadi sangat lazim di kemudian hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya