Aplikasi Open Source Usik Pasar Software Database Berbayar

Kini banyak perusahaan besar mengadopsi aplikasi berbasis open source, alih alih menggunakan yang proprietary.

oleh Iskandar diperbarui 26 Apr 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2021, 17:00 WIB
Aplikasi Open Source
Aplikasi Open Source. Dok: ThisIsEngineering RAEng/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan penyedia solusi kini mulai memperhitungkan eksistensi software database berbasis open source. Bahkan, mereka berupaya mengakomodir kemudahan integrasi perangkat lunak mereka dengan software ini.

Julyanto Sutandang, CEO Equnix Business Solutions, perusahaan penyedia solusi (salah satunya aplikasi open source PostgreSQL), mengungkapkan kini banyak perusahaan besar mengadopsi aplikasi berbasis open source, alih alih menggunakan yang proprietary (milik perorangan).

"Hal ini dipicu salah satunya karena mulai banyak kesadaran perusahaan akan bahayanya vendor lock-in (bergantung pada vendor atas produk atau layanan)," ungkap Julyanto melalui keterangannya, Senin (26/4/2021).

Ia menambahkan banyak industri menggunakan PostgreSQL yang mampu menangani transaksi dalam jumlah besar secara bersamaan, memiliki fitur-fitur enterprise yang sangat dibutuhkan industri seperti Parallel Query, Json Search and Index, mengakses database asing (Foreign Database), High Availability, Load Balancing, dan masih banyak lagi.

Di sektor perbankan misalnya, tuntutan efisiensi dan intensitas persaingan yang semakin meningkat menyebabkan lembaga keuangan terus bergerak ke arah transformasi digital.

Beberapa bank menginvestasikan dana mereka untuk memanfaatkan kemajuan teknologi dengan menggunakan open source.

Julyanto menuturkan, tren global juga menunjukkan bahwa perusahaan kelas dunia memanfaatkan PostgreSQL untuk sistem database-nya.

Software Berbayar Mulai Terintegrasi denga Open Source

Indikator lain yang membuatnya semakin diperhitungkan adalah ketika software berbayar kian terbuka untuk terintegrasi dengan open source. Sebut saja kehadiran software GoldenGate milik Oracle.

PostgreSQL tentu saja jadi incaran raksasa manufacture software, mengingat ini merupakan RDBMS Open Source yang sudah banyak digunakan kalangan industri bisnis terkemuka, seperti perbankan dan telekomunikasi.

PostgreSQL sendiri dikembangkan lebih dari 30 tahun oleh komunitas global yang terdiri dari ribuan pengguna, kontributor, perusahaan, dan organisasi.

Dengan demikian, tidak heran apabila banyak perusahaan berpindah ke PostgreSQL karena berbagai keunggulan yang ditawarkan, seperti fitur berkelas ala enterprise, integritas data yang mumpuni, serta memiliki kinerja tinggi dalam mengolah data transaksi yang masif.

"Barangkali itulah yang mengusik perusahaan software manajemen database berbayar, sehingga mau tidak mau harus merangkul PostgreSQL untuk terintegrasi, bahkan kompatibel dan berjalan di layanan mereka," Julyanto memungkaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya