Aplikasi Keamanan Google Authenticator Telah Diunduh 100 Juta Kali di Android

Aplikasi two-factor-authentication Google Authenticator telah diunduh 100 juta kali, capaian ini dianggap sebagai hal baik karena makin banyak pengguna layanan online yang sadar akan keamanan akun mereka.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Des 2021, 06:30 WIB
Diterbitkan 22 Des 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi Smartphone Android.
Ilustrasi Smartphone Android. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Google Authenticator, aplikasi keamanan two-factor-authentication (TFA) kini diunduh 100 juta kali oleh pengguna Android melalui Google Play Store.

TFA kini jadi aplikasi keamanan terpopuler seiring maraknya kasus peretasan akun akibat kebocoran data berbagai layanan digital.

Dikutip dari Android Police, Rabu (22/12/2021), aplikasi keamanan Google Authenticator ini sudah lama dibiarkan dalam mode maintenance karena hanya sedikit mendapatkan update. Salah satu update-nya adalah kehadiran dark mode pada Mei 2020.

Google Authenticator juga mendapatkan fitur ekspor yang memungkinkan pengguna mentransfer kredensial yang disimpan untuk semua akun, ke perangkat smartphone baru melalui QR Code.

Hal inilah yang dinilai membuat Google Authenticator jadi salah satu aplikasi two-factor-authentication yang cukup populer di kalangan pengguna Android.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tunjukkan Orang Mulai Sadar Keamanan Online

Ilustrasi Instagram di Smartphone Android. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Instagram di Smartphone Android. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Terbilang sebagai aplikasi yang minim update, sebenarnya agak mengejutkan aplikasi keamanan ini bisa mencapai 100 juta kali unduhan.

Namun, hal ini tetap dianggap jadi pertanda baik, karena memperlihatkan bahwa makin banyak orang yang tertarik mengamankan akun mereka dengan keamanan ekstra.

Penggunaan two-factor-authentication (TFA) akan melindungi pengguna layanan online dari peretas, apalagi bagi mereka yang tidak memiliki password kuat.

Apa Itu Two-Factor-Authentication?

Ilustrasi aplikasi two-factor-authentication (2FA) Authy.
Ilustrasi aplikasi two-factor-authentication (2FA) Authy. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Google boleh dibilang merupakan perusahaan yang mempopulerkan metode keamanan two-factor authentication (TFA). Metode TFA adalah penambahan keamanan ekstra ke akun online pengguna.

Jadi di sini, saat pengguna mencoba masuk ke akun online-nya, mereka tidak cukup hanya login dengan password, tetapi butuh kode lain untuk proses otentikasi login.

Cara pakainya, ketika mengaktifkan TFA pada satu layanan, sebut saja Twitter, pengguna harus memasukkan kata sandi akun Twitter dan one-time-code alias kode yang hanya berlaku sekali (yang bisa diatur di Google Authenticator) untuk bisa login di perangkat baru.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya