Liputan6.com, Jakarta - Pengguna perangkat Apple, entah itu iPad dan iPhone harus mulai berhati-hati dengan semakin maraknya aplikasi palsu di App Store.
Baru-baru ini, Kosta Eleftheriou, pengembang di Apple mengungkap aplikasi streaming abal-abal atau palsu di App Store semakin meningkat.
Baca Juga
Dalam aksinya, pelaku memikat korban dengan menggunakan trailer film agar mereka membeli kode atau berlangganan layanan premium untuk dapat menonton lebih lanjut.
Advertisement
Terlepas dari fitur keamanan di App Store, nyatanya pelaku kejahatan dapat meraup keuntungan hingga USD 6 juta atau Rp 85 miliar per tahun, kata Kosta sebagaimana dikutip dari Gizchina, Senin (3/1/2022).
“Meskipun Apple tidak dapat mengontrol App Store-nya, aplikasi ini telah mengumpulkan lebih dari 2 juta unduhan; dan sekarang menghasilkan sekitar 16.000 unduhan per hari, atau sekitar USD 6 juta per tahun,” kata Kosta.
Menurutnya, aplikasi-aplikasi tersebut telah hadir di App Store selama berbulan-bulan terlepas dari banyak komentar negatif memperingatkan pengguna terhadap penipuan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kondisi Miris Pekerja Pabrik iPhone di India
Di sisi lain, fasilitas perakitan iPhone Apple di India jadi sorotan usai keracunan makanan yang menyebabkan sekitar 150 orang dirawat di rumah sakit pada pertengahan Desember lalu.
Kejadian ini membuat para pekerja melakukan mogok kerja dan menutup pabrik itu pada 18 Desember 2021. Hal ini juga menyebabkan beberapa fakta miris dari tempat kerja itu terungkap ke publik.
Mengutip The Verge, Minggu (2/1/2022), fasilitas di India selatan ini dioperasikan oleh mitra lama Apple, Foxconn.
Investigasi Reuters menemukan, wanita yang di pabrik tersebut melakukan bekerja dalam kondisi yang sangat sulit. Mereka dipaksa tidur di lantai asrama yang penuh sesak dan berbagi toilet tanpa air mengalir.
Advertisement
Apple Lakukan Investigasi
Apple pun mengatakan usai munculnya sorotan tersebut, mereka mengirimkan auditor independen ke fasilitas tersebut.
Perusahaan Amerika Serikat (AS) itu mengakui menemukan "beberapa akomodasi asrama terpencil dan ruang makan yang digunakan untuk karyawan tidak memenuhi persyaratan."
"Dan kami bekerja sama dengan pemasok untuk memastikan serangkaian tindakan korektif yang komprehensif diterapkan dengan cepat," kata Apple kepada BBC News. Foxconn pun meminta maaf atas buruknya kondisi tersebut.
(Ysl/Tin)