Microsoft Setop Produksi Xbox One Sejak Akhir 2020

Microsoft mengungkapkan, penghentian produksi Xbox One karena mereka ingin fokus pada Xbox Series X/S

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Jan 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2022, 09:00 WIB
Xbox One X
Xbox One X

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft secara resmi mengumumkan bahwa mereka berhenti memproduksi salah satu konsol game-nya yaitu Xbox One.

Diketahui, Microsoft awalnya menghentikan Xbox One X dan Xbox One S digital sebelum peluncuran Xbox Series X. Mereka lalu diam-diam berhenti memproduksi Xbox One S di akhir 2020.

Dilansir The Verge, dikutip Jumat (14/1/2022), penghentian produksi tersebut akhirnya membuat para retailer hanya bisa menjual sisa stok konsol game itu.

"Untuk fokus pada produk Xbox Series X/S, kami menghentikan produksi untuk semua konsol Xbox One pada akhir tahun 2020," kata Cindy Walker, Senior Director of Xbox Console Product Marketing.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Xbox Series X dan S Diklaim Terjual lebih cepat

Xbox Series X
Xbox Series X. (Doc: Microsoft)

Mengutip Polygon, Head of Xbox Phil Spencer baru-baru ini juga mengklaim konsol generasi terbaru mereka yaitu Series X dan S, terjual lebih cepat ketimbang Xbox generasi sebelumnya.

Konfirmasi Microsoft ini dirilis tak lama setelah kabar bahwa Sony akan memproduksi sekitar satu juta konsol PlayStation 4 atau PS4 pada tahun 2022.

Sebelumnya, laporan Bloomberg menyebut Sony berencana untuk menghentikan produksi PS4 di akhir 2021. Namun mereka mengonfirmasi produksi konsol tersebut masih berlangsung.


Menjaga Pasokan

PS4
Konsol PS4. (Doc: Sony PlayStation)

Mengutip IGN, kekurangan pasokan dari PS5 yang sedang berlangsung tampaknya telah mendorong Sony untuk terus melanjutkan produksi PS4 untuk sementara waktu.

Bloomberg menyebut, keputusan itu tercapai karena "konsol yang lebih tua menggunakan chip yang kurang canggih, lebih sederhana untuk dibuat, dan memberikan alternatif yang ramah anggaran dibanding PS5."

Seorang pejabat Sony, secara anonim menyebut bahwa strategi ini dimaksudkan untuk "mengisi kekosongan pasokan dan menjaga pemain tetap dalam ekosistem PlayStation."


Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan

Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya