Liputan6.com, Jakarta Microsoft Threat Intelligence, jaringan keamanan teknologi raksas, telah mengeluarkan peringatan tentang kampanye malvertising besar yang menargetkan pedagang mata uang kripto. Kampanye yang disorot oleh Microsoft tersebut mulai aktif awal bulan ini.
Pengguna yang tidak menaruh curiga terpikat untuk mengunduh penginstal aplikasi berbahaya yang disajikan sebagai alat perdagangan yang sah dari perusahaan-perusahaan kripto terkenal seperti Binance dan TradingView dengan bantuan iklan palsu.
Baca Juga
Dikutip dari U.Today, Rabu (16/4/2025), malware berbasis Node.js yang tersembunyi di dalam paket yang diunduh segera menginfeksi sistem dan mulai mengumpulkan informasi tentang komputer korban sekaligus membuat tugas terjadwal untuk memastikan bahwa malware tersebut tetap berada di sistem.
Advertisement
Tugas terjadwal yang dikaburkan tersebut mampu menghindari deteksi anti-virus. Korban mendapatkan jendela yang menunjukkan situs web perdagangan mata uang kripto yang sah sebagai umpan.
Skrip berbahaya mengumpulkan berbagai macam data yang mencakup daftar program yang diinstal, versi BIOS, pengaturan wilayah, detail adaptor jaringan, dan sebagainya. Informasi yang dikumpulkan berpotensi digunakan untuk menargetkan korban tertentu atau merencanakan serangan di masa mendatang.
Untuk melindungi diri dari kampanye jahat yang sedang berlangsung, calon korban disarankan untuk memantau perilaku skrip yang mencurigakan, mengaktifkan perlindungan titik akhir, dan membatasi komunikasi keluar.
"Organisasi dapat mengurangi dampak serangan yang memanfaatkan Node.js dengan mendidik pengguna tentang risiko mengunduh perangkat lunak dari sumber yang tidak terverifikasi dan memantau serta membatasi eksekusi Node.js," kata Microsoft.
Tahun lalu, seperti yang dilaporkan oleh U.Today, CEO CryptoQuant Ki Young Ju berpendapat bahwa Windows mungkin lebih berbahaya bagi pemegang mata uang kripto dibandingkan dengan macOS.
Intip Proyeksi Harga Bitcoin pada 2025 dari Robert Kiyosaki hingga Michael Saylor
Sebelumnya, harga Bitcoin masih mengalami gejolak harga signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Penyebab utama gejolak harga ini adalah meningkatnya sentimen perang dagang yang disebabkan kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump.
Harga Bitcoin sempat terkoreksi hingga USD 75.000 atau setara Rp 1,25 miliar (asumsi kurs Rp 16790 per dolar AS) sebelum akhirnya kembali stabil di kisaran USD 84.000 atau setara Rp 1,41 miliar. Meskipun begitu, harga Bitcoin telah turun cukup dalam dibandingkan harga tertinggi sepanjang masa di kisaran USD 108.000 atau setara Rp Rp 1,81 miliar.
Meski mengalami gejolak harga signifikan, beberapa tokoh ternama industri kripto sejak awal tahun telah memberikan pandangan terkait potensi harga Bitcoin sepanjang 2025. Melansir berbagai sumber, Rabu (15/4/2025), berikut proyeksi harga Bitcoin sepanjang 2025 dari berbagai tokoh kripto ternama.
Advertisement
Robert Kiyosaki (Penulis "Rich Dad Poor Dad")
Robert Kiyosaki, penulis buku finansial legendaris Rich Dad Poor Dad, kembali menunjukkan keyakinannya terhadap Bitcoin sebagai salah satu instrumen lindung nilai terbaik terhadap inflasi dan kejatuhan ekonomi global.
Ia secara terbuka menyebut bahwa dunia sedang menuju krisis besar akibat pencetakan uang yang tidak terkendali oleh bank sentral.
“Saya membeli lebih banyak Bitcoin. Saya percaya BTC akan mencapai USD 350.000 pada 2025. Perak akan menembus USDd 100. Emas akan melonjak ke USD 5.000. Dunia keuangan sedang runtuh,” ujarnya.
Dia menuturkan, aset seperti Bitcoin tidak hanya berfungsi sebagai investasi, tapi juga sebagai bentuk asuransi finansial terhadap sistem ekonomi yang dianggap sudah rapuh.
Michael Saylor (Executive Chairman MicroStrategy)
Michael Saylor mungkin adalah tokoh paling ikonik dalam hal advokasi Bitcoin di dunia korporasi. Sejak 2020, perusahaannya, MicroStrategy, telah mengalihkan sebagian besar cadangan kas mereka ke Bitcoin. Ia berulang kali menyatakan bahwa Bitcoin adalah "aset penyimpan nilai paling unggul yang pernah diciptakan manusia."
Dalam berbagai wawancara publik, termasuk dengan CNBC dan Bloomberg, Saylor menekankan terkait kelangkaan Bitcoin.
“Bitcoin adalah properti digital yang paling langka. Ketika dunia menyadari bahwa hanya ada 21 juta BTC untuk 8 miliar orang, harga $1 juta per koin akan terlihat murah,” ujarnya
Ia memperkirakan harga BTC bisa mencapai USD 500.000 hingga USD 1.000.000 dalam dua tahun mendatang, terutama jika institusi besar dan sovereign wealth fund mulai menjadikan Bitcoin sebagai cadangan strategis.
Advertisement
Anthony Scaramucci (Founder SkyBridge Capital)
Anthony Scaramucci, mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih dan kini pendiri firma investasi SkyBridge Capital, adalah sosok investor institusional yang telah lama mempromosikan Bitcoin sebagai aset masa depan.
Ia memandang Bitcoin bukan sekadar komoditas digital, tetapi sebagai kelas aset yang akan menjadi bagian penting dari portofolio global.
“Jika Bitcoin bisa mempertahankan statusnya sebagai emas digital, maka nilainya bisa mencapai USD 200.000 pada tahun 2025. Kami melihat minat besar dari klien institusi dalam beberapa bulan terakhir,” ujar Scaramucci
Ia menekankan infrastruktur regulasi dan keuangan yang kini sudah mulai terbentuk akan membuat Bitcoin lebih mudah diakses dan dipercaya oleh lembaga besar.
Samson Mow (CEO JAN3)
Samson Mow, mantan eksekutif Blockstream dan kini CEO perusahaan infrastruktur Bitcoin JAN3, memegang pandangan ultra-bullish terhadap BTC. Ia dikenal karena usahanya mendorong adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi di berbagai negara berkembang.
Menurut Mow, struktur pasar Bitcoin saat ini sangat unik penawaran yang makin terbatas bertemu dengan permintaan institusional yang melonjak pasca ETF spot Bitcoin disetujui di AS dan beberapa negara lain.
“Bitcoin bisa menyentuh USD 1 juta lebih cepat dari yang kita perkirakan. Likuiditas makin ketat, dan permintaan institusi mulai menggila. Kita sedang menyaksikan momen historis,” kata Mow
Ia percaya bahwa "supercycle" Bitcoin bisa dimulai kapan saja, dengan harga meroket secara eksponensial karena tidak seimbangnya pasokan dan permintaan.
Advertisement
