Liputan6.com, Jakarta - LinkAja Syariah menyediakan kemudahan transaksi digital syariah pada sistem pembayaran di bidang pendidikan melalui kolaborasi strategis dengan Aplikasi EduMU, sebuah platform Learning Management System hasil kerjasama Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah dan PT Hilotech Karya Anak Bangsa.
Melalui kemitraan ini, LinkAja Syariah mendukung inklusivitas akses bagi para wali murid, murid maupun guru dan sekolah yang dinaungi oleh Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah. Saat ini lebih dari 47 sekolah telah tergabung di dalam aplikasi EduMU dan angkanya diupayakan terus bertambah.
Baca Juga
Para wali murid dapat dengan mudah melakukan pembayaran sekolah dan iuran pendidikan via ponsel secara praktis melalui aplikasi EduMU dengan dukungan LinkAja Syariah.
Advertisement
LinkAja Syariah sesuai dengan prinsip dan kaidah syariah serta diawasi langsung oleh Dewan Pertimbangan Syariah (DPS), dan telah mendapatkan izin kesesuaian syariah dari Dewan Syariah Nasional MUI (DSN-MUI).
"Kami melihat peluang besar dalam memperluas digitalisasi ekosistem syariah melalui bidang pendidikan. Dengan terintegrasinya LinkAja Syariah dalam aplikasi EduMU, kami harap akan mendorong kepercayaan publik dalam mengadopsi layanan keuangan syariah untuk kemudahan proses pembayaran dengan rasa aman yang tetap mengikuti kaidah syariah," ujar Yogi Rizkian Bahar, Direktur Utama LinkAja.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Edumu
EduMu didirikan dengan misi untuk mengakselerasi digitalisasi pembelajaran di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Berdiri sejak 2018, saat ini sebanyak lebih dari 30.000 wali murid, murid, dan guru di EduMU mendapat kemudahan dalam mengakses informasi sekolah dan akademik dalam seluruh rangkaian proses pendidikan di sekolah secara digital.
Dr. Sungkowo Mudjiamano, Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah menyebut kemitraan dengan LinkAja Syariah sebagai terobosan bagi digitalisasi bidang pendidikan Muhammadiyah.
"Dengan mengimplementasi transaksi keuangan menggunakan layanan digital berbasis syariah, para orang tua murid diharapkan mendapat kemudahan akses kapan pun dan di mana pun dalam melakukan pembayaran iuran pendidikan," tutur Sungkowo.
Selain itu, kata Sungkowo, digitalisasi juga memungkinkan proses pendataan di aplikasi menjadi lebih baik, sehingga ia pun optimistis itu akan berdampak pada kemajuan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Saat ini fase sosialisasi dan uji coba tengah digiatkan sembari memberikan kesempatan bagi pihak sekolah, siswa, dan orang tua murid untuk beradaptasi dengan pembaruan layanan ini.
Kolaborasi ini diharapkan dapat berkontribusi baik dalam implementasi LinkAja untuk mewujudkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024, khususnya pada bidang penguatan ekonomi digital.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
LinkAja Catat Kenaikan Transaksi selama Ramadan dan Mudik 2022
Diwartakan sebelumnya, LinkAja mengalami lonjakan penggunaan pembayaran elektronik di berbagai moda transportasi selama Ramadan hingga Mudik 2022.
Secara keseluruhan, dompet digital tersebut mencatatkan rata-rata kenaikan jumlah transaksi dan nilai transaksi sekitar 60%, jika dibandingkan periode sebelum Ramadan hingga mudik Idul Fitri 2022.
Enam+09:50Liputan6 Update: Kominfo Blokir Steam hingga Epic Games Store, Ini Alasannya Jika dibandingkan dengan periode Ramadan dan Idul Fitri tahun sebelumnya, kenaikannya hampir mencapai 30%. Menurut LinkAja, pembayaran elektronik untuk kategori transportasi menjadi salah satu kategori favorit pengguna aktif mereka.
"Kami sangat antusias melihat kenaikan nilai dan jumlah transaksi yang sangat signifikan pada kategori transportasi di LinkAja selama periode Ramadan dan Idul Fitri ini," ujar Wibawa Prasetyawan, Plt Direktur Utama LinkAja pada Mei lalu.
Kenaikan di berbagai moda transportasi
Selama periode Ramadan dan mudik Idul Fitri 2022, perbandingan pembayaran untuk moda transportasi KAI mengalami lonjakan terbesar, baik melalui LinkAja dan LinkAja Syariah. Tercatat, kenaikannya masing-masing sebesar 38% dan 216% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, moda transportasi menuju bandara, Railink, menjadi pilihan baru masyarakat untuk pergi ke bandara saat mudik. Itu tecermin dari lonjakan tinggi lebih dari 6 kali lipat dibandingkan sebelum bulan Ramadan.
Selain itu kenaikan penggunaan tertinggi kedua dicatat oleh jasa transportasi ferry (ASDP). Kenaikannya mencapai lebih dari 70% pada masa Ramadan dan mudik Idul Fitri 2022.
Advertisement