Liputan6.com, Jakarta - Apple telah menyepakati rencana investasi inovasi di Indonesia untuk periode 2023-2029. Kesepakatan ini memungkinkan Apple memenuhi kewajiban Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar produk mereka, termasuk iPhone 16 series, dapat dijual resmi di Indonesia.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan, kesepakatan ini menguntungkan bagi Indonesia. Apple akan membawa investasi dalam bentuk dana segar serta pengembangan ekosistem industri teknologi melalui program inovasi dan manufaktur.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, pembuat iPhone 16 series ini juga akan mendirikan pusat penelitian dan pengembangan (R&D Center) pertama di Asia, menjadikan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok global (Global Value Chain/GVC) perusahaan tersebut.
Advertisement
Apple Pilih Skema 3 untuk Penuhi TKDN
Agar iPhone 16 series bisa dijual resmi di Indonesia, perusahaan berbasis di Cupertino menggunakan skema investasi inovasi (Skema 3) untuk memenuhi kewajiban TKDN.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap, Apple telah menyelesaikan komitmen investasi sebesar USD 10 juta untuk periode 2020-2023.
Untuk periode selanjutnya, perusahaan menyepakati tambahan investasi untuk menutupi sanksi akibat belum sepenuhknya memenuhi komitmen inovasi sebelumnya.
Tambahan investasi ini mencapai USD 150 juta dengan mendatangkan Global Value Chain (GVC), ICT Luxshare, untuk memproduksi aksesoris AirTag di Batam.
Beberapa poin utama dari investasi Apple:
- Pabrik ICT Luxshare di Batam akan memasok 65 persen AirTag dunia.
- Baterai AirTag akan menggunakan komponen dari produsen dalam negeri.
- Produksi kain mesh untuk AirPods Max akan dilakukan di Long Harmony, Bandung.
Pembangunan R&D Center Pertama Apple di Asia
Salah satu poin penting dalam investasi Apple di Indonesia adalah pendirian pusat riset dan pengembangan (R&D Center). Agus menegaskan, R&D Center ini akan menjadi pertama di Asia dan kedua di luar Amerika Serikat setelah Brazil.
Fasilitas ini akan melibatkan 15 perguruan tinggi dalam Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC), termasuk ITB, UI, UGM, dan ITS. Tujuan utama dari pusat riset ini adalah untuk pengembangan software, dapat mendukung ekosistem inovasi dalam negeri.
Dengan adanya R&D Center ini, Apple tidak hanya memenuhi kewajiban TKDN, tetapi juga membuka peluang transfer teknologi dan kolaborasi akademik lebih luas di Indonesia.
Advertisement
Pabrik AirTag di Batam, Apple Gandeng Luxshare
Sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjang, Apple akan membawa mitra manufakturnya, ICT Luxshare, untuk mendirikan pabrik di Batam. Pabrik ini akan memproduksi aksesoris AirTag dengan total investasi USD150 juta.
Dengan investasi ini, Indonesia akan menjadi pemasok 65% dari total produksi AirTag global, memperkuat posisi negara sebagai bagian dari rantai pasok global Apple. Selain itu, Apple juga berkomitmen menggunakan komponen baterai dari produsen dalam negeri, yang memberikan nilai tambah bagi industri lokal.
Selain pabrik AirTag di Batam, Apple juga akan mengembangkan produksi di Bandung melalui perusahaan Long Harmony. Pabrik ini akan fokus pada pembuatan kain mesh untuk AirPods Max, menjadikannya sebagai bagian dari jaringan pemasok global Apple.
Roadmap Manufaktur Apple hingga 2029
Kemenperin memperkirakan investasi Apple akan memberikan dampak ekonomi yang luas. Dari program inovasi Apple Academy saja, efek yang dihasilkan mencapai USD72,3 juta, terdiri dari:
- USD 47,3 juta dari transfer teknologi dan pelatihan Apple Academy
- USD 25 juta dari potensi investasi diperoleh startup dibangun oleh lulusan Apple Academy
Selain itu, pendirian pabrik dan pusat R&D akan membuka peluang kerja baru serta mempercepat adopsi teknologi canggih di Indonesia. Menperin menjelaskan, Apple dan Pemerintah Indonesia telah menyusun Roadmap Manufaktur Apple hingga 2029 untuk memastikan keberlanjutan investasi ini.
“Kementerian Perindustrian dan Apple akan bersama-sama membuat Roadmap Manufaktur Apple hingga 2029, dan menjadi komitmen untuk memperluas keberadaan GVC Apple ke Indonesia,” jelas Menperin.
Dengan adanya perjanjian ini, proses penerbitan sertifikat TKDN untuk iPhone 16 series akan segera dilakukan melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Hal ini memastikan iPhone generasi terbaru dapat dijual secara resmi di Indonesia, tanpa kendala regulasi.
Advertisement
Apple Siapkan Pengawasan untuk Kelancaran Investasi
Untuk memastikan semua komitmen berjalan sesuai kesepakatan, Apple telah menunjuk pihak ketiga sebagai pengawas pelaksanaan investasi di Indonesia. Langkah ini bertujuan agar output dan outcome dari MoU dapat sesuai dengan harapan pemerintah dan perusahaan.
Dengan investasi yang terus bertambah, Apple tidak hanya memastikan kehadiran produknya secara resmi di Indonesia tetapi juga membantu mendorong pertumbuhan ekosistem industri teknologi dalam negeri.
