60 Startup dari 10 Negara Asia Tenggara Menang ASEAN Blue Innovation Expo 2025

ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching 2025 merupakan program kerja sama antara Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Sekretariat ASEAN dan Misi Tetap Jepang untuk ASEAN.

oleh Teddy Tri Setio Berty Diperbarui 19 Feb 2025, 16:02 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 16:02 WIB
ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching 2025 merupakan program kerja sama antara Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Sekretariat ASEAN dan Misi Tetap Jepang untuk ASEAN (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching 2025 merupakan program kerja sama antara Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Sekretariat ASEAN dan Misi Tetap Jepang untuk ASEAN (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah teknologi menggunakan Kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengambil gambar dan mendeteksi penyakit pada udang dan ikan menjadi salah satu dari 60 pemenang dalam ASEAN Blue Innovation Expo 2025.

ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching 2025 merupakan program kerja sama antara Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Sekretariat ASEAN dan Misi Tetap Jepang untuk ASEAN.

Perwakilan Tetap UNDP Indonesia Norimasa Shimomura menyebut, ini adalah ide brilian yang diajukan oleh salah satu usaha rintisan dalam ASEAN Blue Innovation Expo 2025.

"Ada teknologi AI yang benar-benar dapat mengambil gambar dan mendeteksi penyakit pada ikan dan udang, yang biasanya harus menggunakan metode PCR dan butuh waktu untuk melakukannya," kata Norimasa Shimomura.

"Jika Anda tidak melakukannya tepat waktu, semua udang, ikan akan mati dalam satu minggu. Jadi dengan teknologi AI ini itu bisa dideteksi."

Norimasa Shimomura menyebut ada lagi satu pemenang yang paling disukai, yaitu usaha budidaya rumput laut di laut dalam.

"Rumput laut biasanya tumbuh di tempat dangkal karena mengandung banyak nutrisi," kata Norimasa Shimomura.

"Namun, sebuah perusahaan rintisan membawanya ke laut dalam dan menggunakan tenaga surya. Jadi, untuk menyerap nutrisi, mereka menurunkan rumput laut ke dasar laut lalu mengangkatnya."

"Dengan melakukan ini, Anda sebenarnya menghasilkan lebih banyak rumput laut dan menyerap karbon, bukan? Dan itu menciptakan potensi untuk lapangan kerja baru."

Menurut Norimasa Shimomura, banyak sekali inisiatif cemerlang yang terjadi dalam program ini.

Saat ditanya kapan UNDP atau pemangku kepentingan menerapkan ide ini dalam skala besar, Norimasa Shimomura menyebut saat ini pihaknya masih membuka peluang untuk memulai sesuatu dan membangun jaringan.

"Kami akan menjadikan ke-60 pemenang tersebut sebagai jaringan alumni. Kemarin, kami juga membuat jaringan investor Jepang. Jadi sekarang kami akan mulai berbaur dan melanjutkan. Sementara itu, UNDP memiliki jaringan kantor tiap negara di semua negara di kawasan ini (ASEAN).

"Jadi saya akan memanfaatkan para pemenang ini untuk mengajar generasi penerus bangsa. Begitu banyak ide yang akan datang."

 

Bantuan USD 3,8 Juta dari Misi Tetap Jepang untuk ASEAN

Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Ekonomi ASEAN Satvinder Singh (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Ekonomi ASEAN Satvinder Singh mengatakan, inisiatif dan kerja sama ini adalah contoh yang sangat baik tentang bagaimana kerja sama dengan mitra di ASEAN dan negara-negara anggota ASEAN dapat memanfaatkan sumber daya untuk membantu seluruh komunitas startup (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).... Selengkapnya

Norimasa Shimomura menyebut program ini terselenggara berkat bantuan sebesar USD 3,8 juta dari Misi Tetap Jepang untuk ASEAN.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Ekonomi ASEAN Satvinder Singh mengatakan, inisiatif dan kerja sama ini adalah contoh yang sangat baik tentang bagaimana kerja sama dengan mitra di ASEAN dan negara-negara anggota ASEAN dapat memanfaatkan sumber daya untuk membantu seluruh komunitas startup.

"Terutama startup yang punya inovasi dan tertarik dalam membantu solusi Ekonomi Biru agar benar-benar dikembangkan dan juga didukung lewat banyak solusi," kata Satvinder Singh.

"Saya rasa kita semua tahu hari ini, ide dan solusi, tidak lagi hanya dari Barat. Saya rasa ada banyak inovasi di kawasan kita sendiri."

 

Dukungan Jepang untuk Kerangka Ekonomi Biru ASEAN

Norimasa Shimomura menyebut program ASEAN Blue Innovation Expo 2025 terselenggara berkat bantuan sebesar USD 3,8 juta dari Misi Tetap Jepang untuk ASEAN (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Norimasa Shimomura menyebut program ASEAN Blue Innovation Expo 2025 terselenggara berkat bantuan sebesar USD 3,8 juta dari Misi Tetap Jepang untuk ASEAN (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).... Selengkapnya

Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk ASEAN Kiya Masahiko menyebut pemerintah Jepang saya sangat senang mendukung inisiatif ASEAN Kerangka Ekonomi Biru ASEAN, yang diluncurkan dua tahun lalu pada tahun 2023.

"Itu kebetulan adalah tahun persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang," kata Dubes Kiya Masahiko.

"Kami ingin melakukan sesuatu yang lebih efektif untuk kepentingan ASEAN-Jepang dan kawasan ini serta dunia. Jadi kami mengambil aspek inovasi Kerangka Ekonomi Biru dan memutuskan untuk berkolaborasi dengan UNDP yang kuat di bidang ini guna memperkuat potensi ASEAN dalam hal inovasi."

"Jadi itulah perwujudan inisiatif tersebut, yaitu dengan mengumumkan 60 penerima penghargaan yang dapat Anda lihat di stan-stan yang hadir."

Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim
Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya