Startup Lokal Netray Rilis Layanan Machine Translation

Sementara ini, Netray Translate baru dilatih untuk mampu melakukan penerjamahan teks dengan struktur formal yang taat kaidah tata bahasa, juga termasuk teks karya ilmiah (paper). Namun, dalam beberapa kasus tertentu, layanan ini juga mampu melakukan tugas penerjamahan untuk teks nonformal.

oleh M Hidayat diperbarui 11 Okt 2022, 13:02 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi penerjemahan online dan kamus
Ilustrasi penerjemahan online dan kamus. Foto: shutterstock_291280838/cybrain

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu kelebihan utama dari layanan machine translation adalah kecepatan. Alasannya, apabila machine translation dilatih dan dirancang dengan tepat, terutama dari sisi teknis, ia akan memiliki kecepatan terjemahan mengesankan--tergantung seberapa banyak dan kompleks teks yang diterjemahkan.

Di pasar saat ini Google Translate menjadi pemain utama untuk machine translation. Namun selain Google, tech giant lainnya seperti Facebook pun memiliki machine translation yang tertanam di layanan mereka.

Melihat potensi yang masih terbuka, startup lokal Netray mencoba mengambil ceruk pasar machine translation.

Melalui email, Tekno Liputan6.com berbincang dengan Moch Ari Nasichuddin yang menjabat sebagai VP of Engineering di Netray (PT Atmatech Global Informatika).

"Jadi Netray Translate merupakan salah satu produk terbaru dari Netray di bidang AI. Netray sendiri merupakan produk dari PT. Atmatech Global Informatika.

Netray Translate ada untuk mengisi keberadaan teknologi translasi dalam negeri yang umumnya dikuasai oleh Google Translate, Microsoft Translator, dan sebagainya," ujar Ari kepada Tekno Liputan6.com.

Mengenai fitur utama Netray Translate, Ari menyebut bahwa untuk saat ini layanan yang mereka kembangkan mampu melakukan terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan sebaliknya.

Model bisnis B2B

Kemudian, Ari menuturkan bahwa Netray Translate secara bisnis menerapkan model business to business (B2B) dengan menyasar institusi atau organisasi yang memerlukan proses penerjamahan teks secara massal.

Selain itu, kata dia, Netray Translate juga dibekali dengan fitur koreksi, sehingga penguna dapat melakukan perbaikan, apabila hasil terjemahan dari Netray Translate masih memuat kekeliruan atau kesalahan.

"Tidak hanya itu, ke depan fitur-fitur dari Netray Translate akan dikembangkan lagi sesuai kebutuhan pasar," tutur Ari.

Mengenai proses pengembangan, Ari mengatakan bahwa Netray Translate memakan waktu 6 bulan terhitung sejak triwulan kedua 2022. Itu termasuk persiapan dataset, proses latih algoritme kecerdasan buatan, integrasi dengan sistem, dan beberapa proses relevan lainnya.

Selain itu, Netray Translate juga dipadukan dengan Machine Learning Service lainnya dari Netray. Servis yang dimaksud salah satunya adalah Pengenalan Entitas Bernama atau Named-Entity Recognition (NER).

"Jadi, ketika hasil terjemahan itu sudah keluar, kita bisa mengolahnya dengan NER agar mendapatkan entitas yang muncul dari teks yang diterjemahkan. Fitur ini sebetulnya juga tergantung pada kebutuhan, insight apa yang pengguna harapkan," ujar Ari.

Kualitas Terjemahan

Ari pun mengaku bahwa dalam proses pengembangan Netray Translate, perusahaan menjadikan Google Translate sebagai rujukan, terutama dalam hal kualitas hasil terjemahan. Dengan percaya diri, Ari berkata bahwa kualitas hasil terjemahan Netray Translate mendekati dengan kualitas Google Translate.

Sementara ini, Netray Translate baru dilatih untuk mampu melakukan penerjamahan teks dengan struktur formal yang taat kaidah tata bahasa, juga termasuk teks karya ilmiah (paper).

Namun, dalam beberapa kasus tertentu, layanan ini juga mampu melakukan tugas penerjemahan untuk teks nonformal.

Untuk menjajal kemampuan Netray Translate, perusahaan menyediakan laman gratis beralamat di https://translate.netray.id/. Laman itu memungkinkan pengguna untuk melakukan penerjemahan teks berjumlah maksimum 2.000 karakter dari bahasa inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya