Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Bali bersama dengan Fab City Foundation dan Meaningful Design Group mendeklarasikan Bali sebagai Fab Island atau Pulau Fabrikasi Digital di awal pekan ini. Deklarasi ini dilakukan bersamaan dengan event Bali Fab Fest yang digelar di Jimbaran Hub, Jimbaran, Bali.
Untuk diketahui, Bali Fab Fest merupakan perhelatan global yang mempertemukan para makers dan pegiat fabrikasi digital dari berbagai negara. Event ini diikuti oleh lebih dari 300 pegiat fabrikasi digital dan industri kreatif dengan berbagai latar belakang.
Baca Juga
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari gerakan Fab City Network, sebuah inisiatif fabrikasi digital global yang telah berjalan di 41 kota di dunia, dan telah melahirkan sekaligus menghubungkan 2.500 fab lab (laboratorium fabrikasi) di berbagai negara.
Advertisement
"Selain memiliki banyak talenta makers dan pegiat fabrikasi digital, Bali juga menjadi tempat pertemuan banyak budaya, ilmu, serta masyarakat dari berbagai penjuru dunia," tutur Executive Director of Fab Foundation dan Founding Partner of Meaningful Design Group, Tomas Diez dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (23/10/2022).
Sementara itu Steering Committee Bali Fab Fest dan Founding Partner Meaningful Design Group Putu Agung Prianta menuturkan, Bali merupakan pulau pertama di dunia yang dideklarasikan sebagai Fab Island dan tergabung dengan jaringan global.
"Sebagai Fab Island, Bali akan menjadi pusat pertukaran ilmu para makers dan pegiat fabrikasi global di Indonesia, sekaligus pintu yang akan membawa perkembangan fabrikasi digital dunia ke Tanah Air," tutur Putu.
Gubernur Bali I Wayan Koster menuturkan, pelaksanaan Bali Fab Fest 2022 diharapkan bisa berkontribusi terhadap pembangunan Pulau Dewata ini, terutama dalam mendukung program Bali Smart Island sebagai bagian dari program Transformasi Perekonomian Bali.
Dengan mendeklarasikan diri sebagai Fab Island, Bali menjadi bagian dari jaringan global dalam bidang teknologi, inovasi, dan entrepreneurship untuk memberdayakan masyarakat Bali sampai ke akar rumput.
"Dengan Bali menjadi Fab Island, sektor pariwisata yang saat ini mendominasi perekonomian Bali akan dikembangkan atau diberdayakan dengan jenis pariwisata baru, yaitu pariwisata berbasis teknologi atau technology tourism," tuturnya.
Â
Think Global, Fabricate Local
Steering Committe Bali Fab Fest Ilham Habibie menuturkan, pemanfaatan fabrikasi digital dan inisiatif lokal berperan penting untuk menemukan solusi berkelanjutan atas berbagai tantangan di sekitar masyarakat.
"Bali Fab Fest tidak hanya bisa menghubungkan SDM dan talenta kreatif lokal di Indonesia ke jaringan global, tapi juga membuka akses bagi mereka untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengn orang dari berbagai disiplin," tutur Ilham menjelaskan.
Lebih lanjut Ilham mengatakan, deklarasi Bali sebagai Fab Island berangkat dari ide fundamental 'think global, fabricate local'. Untuk itu, ia berharap program ini akan mendorong lahirnya berbagai solusi atas permasalahan yang ada sekarang maupun yang akan datang.
Ia pun berharap akan ada lebih banyak simpul fabrikasi digital yang hadir di Indonesia. Terlebih, Bali Fab Fest bisa menjadi awal untuk menjukkan arah masa depan ekonomi lokal maupun nasional.
"Bali merupakan tempat yang tepat untuk pertemuan para pegiat fabrikasi digital, seperti Bali Fab Fest. Pulau ini istimewa dan bisa menjadi pelopor bagi akses universal untuk fabrikasi digital serta solusi lokal dan global berkelanjutan," tutur Director of Center for Bits and Atoms MIT Neil Gershenfeld.
Â
Advertisement
Program di Bali Fab Fest
Untuk mewujudkan Bali sebagai Fab Island, sejumlah program pun dijalankan untuk untuk mencapi misi Fab City Network di 2054. Beberapa di antaranya adalah pengembangan infrastruktur fabrikasi digital melalui fab lab dan makerspace, serta program pendidikan dan pelatihan keahlian baru.
Selain Bali, daerah lain di Indonesia yang sudah bergabung dalam Fab City Network adalah Papua, Parepare, Kabupaten Bangka Tengah, dan Sumedang. Sementara kota mancanegara yang sudah bergabung antara lain, Barcelona, Boston, Amsterdam, Shenzhen, hingga Guanajuato di Meksiko.
"Program yang diadakan di Bali sebagai Fab Island akan disesuaikan kebutuhan dan konteks lokal. Oleh karean itu, apa yang dilakukan bisa jadi akan berbeda dengan yang dilakukan di Fab City lain, seperti Barcelona, Shenzhen, atau Boston," ujar Tomas.
Selain itu, solusi dan inovasi berbasis fabrikasi digital yang dikembangkan di Bali diharapkan juga bisa berkembangan menjadi solusi di wilayah lain di Indonesia. Dengan kondisi geografis kepulauan, Tomas menuturkan, sangat cocok untuk menerapkan skema fabrikasi digital terdistribusi.
Di samping itu, Tomas juga menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor privat, hingga komunitas dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan fabrikasi digital di Indonesia.
"Hadirnya Bali sebagai Fab Island menjadi pintu bagi akses menuju jaringan global fabrikasi digital, tempat untuk belajar, membangun network, serta meningkatkan pengetahuan dan keahlian di bidang fabrikasi digital," tutur Tomas menutup pernyataannya.
(Dam/Ysl)