Liputan6.com, Jakarta - Chatbot ChatGPT besutan OpenAI memang sedang jadi tren beberapa waktu belakangan, meski kehadirannya mengundang banyak pro dan kontra.
Di satu sisi, bukan internet jika tidak lepas dari humor, termasuk memanfaatkan popularitas ChatGPT OpenAI, untuk membuat sebuah lelucon.
Baca Juga
Salah satunya adalah CatGPT, sebuah situs parodi dari ChatGPT, namun alih-alih mendapatkan jawaban dengan bahasa manusia, kamu malah akan menerima jawaban dengan "bahasa kucing" saat mengetikkan sesuatu.
Advertisement
Kamu bisa mengaksesnya melalui catgpt.wvd.io dan tanpa login. Tampilan yang dihadirkan pun juga mirip seperti ChatGPT namun lebih sederhana. Saat kamu mengetikkan sesuatu di kolom pencarian, apapun yang kamu tuliskan, apa dijawab dengan "Meow."
Tentu saja, ini bukanlah hasil sungguhan, jadi kamu tidak perlu repot-repot mencari penerjemah bahasa kucing untuk mencari tahu artinya. Selain itu, input dari pengguna juga tidak akan dipakai untuk kepentingan apapun.
Berdasarkan keterangan di laman tersebut, dikutip Rabu (8/2/2023), situs parodi itu digarap oleh Wouter van Dijke, di mana ia mengungkapkan juga memakai ChatGPT OpenAI untuk membuatnya.
Wouter juga mengatakan, dirinya membuat situs tersebut hanya untuk bersenang-senang, serta menjajal programming dengan ChatGPT.
"Untuk memperjelas: situs ini tidak benar-benar memakai ChatGPT atau bentuk AI lainnya. Ini hanya akan kembali sebagai sejumlah meows yang acak. Tidak ada yang dilakukan dengan masukan Anda juga," tulisnya.
Menurut Wouter, ChatGPT OpenAI memang dipakai untuk membantu pembuatannya. Menurutnya, ini adalah cara yang sangat mudah untuk membuat struktur situs web dasar. ChatGPT juga menghasilkan JavaScript untuk situs CatGPT.
"Namun, begitu halaman menjadi lebih rumit, setiap perubahan akan merusak halaman. Terkadang, ChatGPT memperkenalkan elemen yang tidak pernah saya minta," kata Wouter.
"Singkatnya, ini bagus sebagai titik awal, atau untuk menghemat waktu Anda, tetapi belum akan menggantikan manusia," imbuhnya. Wouter juga menambahkan, kucing yang muncul sebagai ikon penjawab di CatGPT adalah kucingnya yang bernama Suus.
Â
ChatGPT Punya 100 Juta Pengguna di Januari 2023
Sebuah studi sebelumnya mengungkap pesatnya pertumbuhan dari chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) garapan OpenAI, ChatGPT.
Riset yang dilakukan oleh firma analitik UBS tersebut bahkan menyebutkan, pertumbuhan ChatGPT berhasil melampaui kecepatan TikTok, aplikasi, atau layanan populer lainnya.
Mereka melaporkan, chatbot AI yang sebenarnya masih tahap pengembangan ini sudah menjangkau lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, pada bulan Januari 2023 saja.
Tentu ini sangatlah cepat, mengingat ChatGPT baru dirilis untuk umum pada 30 November 2022 yang lalu.
Dilansir Engadget, Sabtu (4/2/2023), dalam bulan pertama alat itu rilis saja, sudah ada sekitar 57 juta pengguna aktif bulanan. Sementara di Januari 2023, platform itu sudah mendapat kunjungan dari sekitar 13 juta pengguna setiap harinya.
UBS menjabarkan, sebagai perbandingan, TikTok membutuhkan sembilan bulan setelah mereka rilis secara global, untuk mendapatkan 100 juta pengguna bulanan meski popularitasnya sangat besar, terutama di generasi muda.
Analis UBS Lloyd Walmsley juga menyebut, Instagram membutuhkan waktu sekitar dua setengah tahun untuk mencapai titik tersebut.
Advertisement
Perlu Mempertahankan Minat Pengguna
Namun para peneliti mengingatkan, perlu dilihat lebih lanjut apakah chatbot tersebut dapat mempertahankan tingkat minat pengguna ini, dalam beberapa bulan mendatang.
"Pertanyaan selanjutnya jelas adalah apa daya tahannya. Mungkin ada elemen orang yang hanya datang untuk melihat," kata Walmsley.
Popularitas ChatGPT memang tengah jadi perbincangan di dunia teknologi. Google disebut-sebut menyalakan "kode merah" untuk merespon tren ini, dan mempercepat pengembangan AI perusahaan.
Raksasa teknologi ini juga tengah mengerjakan beberapa calon pesaing ChatGPT, termasuk chatbot untuk pencarian, dan punya rencana untuk memamerkan 20 produk AI tahun ini.
Menurut kreator Gmail, Paul Buccheit, Google punya alasan kuat untuk khawatir. Dia mengklaim, ChatGPT dapat dengan mudah menghancurkan Google paling lama dalam satu atau dua tahun.
Mengutip laman Gizchina, Kamis (2/2/2023), Buccheit meyakini bahwa robot pintar akan membunuh produk Google yang paling populer yaitu Google Search.
Â
ChatGPT Dinilai Lebih Efisien
ChatGPT sendiri hadir dengan cara yang lebih efisien dan menghadirkan solusi yang jauh lebih baik kepada pengguna ketimbang Google. Chatbot akan menjawab pertanyaan pengguna dengan bahasa yang natural.
Formula ini memudahkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan lanjutan. Menggunakan AI layaknya mengobrol (chat) dengan manusia, kamu akan mendapatkan info dalam bentuk yang konsisten dan cerdas.
Menurut Bucheit, teknologi di balik ChatGPT tumbuh dengan sangat cepat. Akibatnya, tidak mengherankan jika alat tersebut mengalahkan Google dan raksasa lainnya di area tersebut.
Dia memuji kemampuan ChatGPT untuk menghasilkan teks mirip manusia. Ini akan memungkinkan model AI untuk memahami dan menanggapi pertanyaan pengguna secara intuitif.
Hasilnya pun akurat dan menawarkan pengalaman pengguna yang lebih baik, sehingga jauh melampaui apa yang saat ini ditawarkan Google kepada penggunanya di sistem pencarian Google Search.
(Dio/Isk)
Advertisement