TikTok Hadirkan Feed Baru untuk Konten Sains dan Teknologi

TikTok hadirkan feed atau halaman tambahan yang secara khusus didedikasikan untuk konten terkait sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

oleh Dinda Charmelita Trias Maharani diperbarui 16 Mar 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2023, 20:00 WIB
Render 3D Logo TikTok
TikTok hadirkan feed STEM untuk konten yang berorientasi pada sains dan teknologi. (unsplash/Mariia Shalabaieva)

Liputan6.com, Jakarta - TikTok hadirkan feed atau halaman tambahan didedikasikan untuk konten terkait sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Platform ini juga akan menambahkan moderasi sebelum video muncul di halaman tersebut.

Feed STEM akan ditempatkan di samping “Following” dan “For You” serta berisi konten untuk pengguna mencari video sains dan teknologi sedang tren. 

Diperkirakan, pengguna TikTok di Amerika Serikat akan mulai menerima pembaruan ini dalam beberapa minggu mendatang.

Dengan kehadiran feed STEM, pengguna dapat melihat dan mempelajari berbagai konten sains dan teknologi tanpa berpengaruh terhadap konten TikTok lain yang umumnya fokus pada hiburan. 

Feed ini akan memberikan komunitas TikTok wadah yang lebih terlihat, sedangkan pengguna lain yang tidak tertarik dengan topik tersebut dapat langsung melewatinya. 

Sebelumnya, platform garapan ByteDance ini telah melakukan uji coba terbatas melalui “Topic Feed” di beberapa wilayah untuk menarik penggemar game, olahraga, dan subjek umum lainnya. Maka, pembaruan yang berorientasi pada sains ini dianggap sebagai perluasan inisiatif tersebut.

Konten STEM akan Diawasi dengan Ketat

Feed STEM di TikTok
Organisasi mitra TikTok akan memeriksa video sebelum ditambahkan ke feed STEM. (Dok. TikTok)

Meski memiliki halaman sendiri, tidak semua konten sains dan teknologi dapat masuk ke feed STEM. TikTok menyatakan bahwa terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi video konten, termasuk melewati kurasi tambahan oleh organisasi mitra.

Mengingat komunitas sains-nya yang besar, TikTok mengambil langkah untuk memblokir disinformasi pada feed baru ini.

Curator Common Sense Networks akan meninjau konten dan memastikan relevansinya dengan feed, sementara Poynter akan mengukur keakuratannya. 

Dilansir dari EnGadget, Senin (15/03/2023), video apapun yang tidak lolos dua pemeriksaan di atas tidak akan masuk ke feed STEM.

Di samping itu, perusahaan ini sebelumnya juga telah bekerja sama dengan Common Sense Network untuk menyaring konten berdasarkan kesesuaian usia. 

Feed STEM Menciptakan Ruang Positif yang Cegah Disinformasi

Tampilan TikTok
Tampilan aplikasi Tiktok. (unsplash/Collabstr)

Seperti yang diklaim TikTok, feed STEM dapat menciptakan ruang positif untuk belajar bersama, saling menginspirasi, dan bertukar gagasan. 

Feed ini juga dinilai berpotensi menghasilkan keuntungan. Pasalnya, platform menyatakan bahwa tagar yang terhubung dengan STEM telah dilihat sebanyak lebih dari 110 miliar kali hingga saat ini. 

Meskipun TikTok menyatakan feed ini akan menjadi tempat untuk mengakses konten yang menghibur dan dapat dipercaya, topik soal sains dan kesehatan telah lama dipenuhi dengan disinformasi yang berkembang, terutama sejak awal pandemi.

Lewat kebijakan disinformasi medisnya, TikTok telah melarang konten yang keliru atau menyesatkan seputar COVID-19. Namun, perusahaan belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kemungkinan masuknya konten tentang vaksin dan COVID-19 dalam feed STEM. 

Wacana Pemblokiran TikTok di Amerika Serikat

Bermain TikTok
Ilustrasi Aplikasi TikTok Credit: freepik.com

Di sisi lain, pembaruan ini datang ketika TikTok sedang berada dalam pengawasan ketat dari para pembuat kebijakan di Amerika Serikat.

Beberapa politisi ingin langsung memblokir TikTok karena khawatir aplikasi tersebut akan mengancam keamanan nasional. Kecemasan juga muncul atas narasi yang menyebutkan China mungkin dapat mengumpulkan data orang penting di AS atau menyebarkan propaganda.

Atas perkara ini, CEO Shou Zi Chew dijadwalkan akan memberikan kesaksian di hadapan Kongres terkait masalah privasi, keamanan, dan keselamatan anak pada 23 Maret mendatang.

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia
Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya