Liputan6.com, Jakarta - Virtus sebagai penyedia solusi infrastruktur digital dan anak perusahaan CTI Group kembali menggelar Virtus Showcase 2023. Kali ini, acara tersebut digelar di Semarang, sebelum nantinya akan diadakan di Surabaya dan Jakarta.
Sebagai acara tahunan, event ini menghadirkan para pakar dan praktisi di bidang keamanan siber untuk mendiskusikan soal tren, tantangan, maupun peluang terkait ketahanan siber.
Baca Juga
Virtus Showcase 2023 mengangkat tema utama 'Cyber Resilience: Is Your Company Prepared Enough'. Seperti diketahui, perkembangan teknologi yang terus meningkat membuka peluang ancaman yang terus meningkat, baik dari sisi pelaku maupun metodenya.
Advertisement
Hal ini tentu mendorong strategi perusahaan dan organisasi menerapkan strategi ketahanan siber. Sebab, keamanan siber konvesional yang masih banyak dilakukan kini sudah tidak lagi cukup menahan ancaman siber.
Menurut Direktur Virtus Christian Atmadjaja, Virtus Showcase 2023 dihadirkan untuk meningkatkan kesadaran para pelaku industri mengenai ancaman siber. Tidak hanya itu, event ini juga menjadi sarana para pelaku berbagi pengalamannya mengenai strategi ketahanan siber.
"Selain itu, kami juga membagi pengalaman strategi ketahanan siber seperti bagaimana melakukan analisis risiko secara berkala untuk mengidentifikasi potensi kerentanan, bagaimana mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan, juga membuka kesempatan bagi vendor teknologi terkemuka penyedia solusi keamanan siber untuk berkolaborasi bersama para pelaku bisnis," tutur Christian dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (19/6/2023).
Hadir dengan 1 Topik Utama, Pembahasan Tiap Kota Akan Berbeda
Meski hadir dengan tema utama, Virtus Showcase 2023 akan membagi fokus topik yang akan dibahas di tiap kota. Untuk Semarang, topik yang dibahas adalah "Keeping Ahead of Cyber Risk To Business Resilience."
Sementara di Surabaya, topik yang dibahas adalah "Reinforce Your Business Cyber Security Practices To Strengthen Cyber Resilience", dan di Jakarta topik pembahasannya adalah "Building Business Resilience Against Data Breaches" and "Threat Posed by Digital Privacy Act (UU PDP)".
Pada event yang digelar di Semarang, beberapa pembicara yang hadir adalah CIO UII Mukhammad Andri Setiawa, Senior Sales Specialist Data Protection Solution Dell Technologies Ratna Sari, serta General Manager Security Expert Virtus Technology Indonesia Wisnu Nursahid.
Sebagai gambaran, situasi keamanan siber Indonesia sendiri masih terus dibutuhkan peningkatan. Menurut laporan NCSI (National Cyber Security Index), skor indeks keamanan siber Indonesia sebesar 63.64 poin dari 100 pada 28 April 2023.
Angka ini menempatkan Indonesia berada di peringkat ke-47 secara global. Lalu dari sisi ancaman, BSSN mencatat serangan siber di 2022 berjumlah 976.429.996 dengan anomali trafik paling banyak berasal dari malware, trojan, dan disusul serangan siber lainnya.
Advertisement
CTI Group Umumkan Identitas Baru Dukung Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia
Sebelumnya, CTI Group resmi mengumumkan logo baru perusahaan. Bersamaan dengan ini, perusahaan juga mengungkapkan visi dan misi baru CTI Group.
Perubahan ini dilakukan untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai penyedia solusi digital yang terus berinovasi. Rebranding ini juga menandai 20 tahun berdirinya CTI Group sebagai perusahaan.
Menurut CEO CTI Group, Rachmat Gunawan, sebagai salah satu langkah untuk mewujudkan visi perusahaan adalah dengan menerapkan sejumlah inovasi dan penguatan layanan, seperti pengembangan solusi teknologi end-to-end.
Ia menuturkan, perubahan bisnis sekarang menuju digital, teknologi berubah sangat cepat, serta beragamnya sumber daya manusia perlu dikembangkan menjadi latar belakang CTI Group akhirnya melakukan rebranding.
"Kami melakukan berbagai penyesuaian, termasuk penyempurnaan visi kami turunkan sebagai misi untuk dapat menjadi mitra sukses dalam membantu bisnis menuju digital," tutur Rachmat dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (3/4/2023).
Lakukan Rebranding, Tetap Fokus di Solusi Unggulan
Meski melakukan rebranding, perusahaan akan tetap fokus pada keunggulan yang sudah teruji saat ini. Sebut saja, keterampilan yang terspesialisasi dalam hal data, security hingga cloud, serta layanan dukungannya.
Melalui keunggulan yang dimilikinya, CTI Group akan aktif berkontribusi mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia mulai dari percepatan transformasi digital perusahaan hingga peningkatan skill dan literasi digital generasi muda.
Adapun logo baru ini akan menjadi interpretasi dan semangat kolaborasi perusahaan membuka setiap kesempatan baru sekaligus memperkuat kerja sama di sektor TI dan tempat berkarya bagi setiap generasi.
"Kami sangat percaya sebagai perusahaan penyedia layanan teknologi inovatif dan mutakhir, talenta berkualitas, serta mempunyai misi dampak sosial berkelanjutan, CTI Group akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi digital," tuturnya mengakhiri.
(Dam/Isk)
Advertisement