Liputan6.com, Jakarta - Parlemen Eropa tengah mengajukan aturan baru untuk mewajibkan HP menggunakan baterai lepas-pasang seperti ponsel jaman dulu. Aturan ini menyusul penyetujuan penggunaan port pengisian daya USB-C untuk perangkat elektronik yang dijual di Eropa.
Berdasarkan siaran persnya, parlemen Uni Eropa mengumumkan sebanyak 587 suara setuju dengan pengaplikasian desain baterai lepas pasang yang mudah diganti, sebagaimana dikutip dari News European Parliament, Selasa (20/6/2023)
Baca Juga
Media Vietnam Soroti Peringkat FIFA Timnas Indonesia yang Tertinggal dari Malaysia
Indonesia Raih Predikat Tim Terbaik ASEAN di Kualifikasi Piala Dunia, Tumbangkan Thailand & Vietnam
Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Timnas Indonesia Makin Berpeluang Usai Bahrain dan Australia Imbang
Meskipun tidak dijelaskan secara spesifik mengenai teknis penerapan baterai lepas pasang ini, kemungkinan desain backdoor atau penutup belakang smartphone tak akan menggunakan perekat.
Advertisement
Seperti diketahui, komponen baterai yang disematkan ke hampir semua ponsel kini telah menggunakan sistem tanam. Baterai tanam sendiri dianggap lebih baik karena menggunakan teknologi penyimpanan Lithium Ion (Li-ion) dan Lithium Polymer (Li-po) yang mampu meningkatkan masa pakai, serta mencegah terjadinya kebocoran.
Tanpa perekatan backdoor, Original Equipment Manufacturer (OEM), seperti Samsung, Apple, dan Google, tentu saja perlu merombak secara drastis desain ponsel mereka. Bahkan, desain glass sandwich kemungkinan besar tidak dapat digunakan lagi.
Adapun aturan ini direncanakan atas kekhawatiran Uni Eropa terkait jumlah limbah elektronik yang semakin banyak akibat pola konsumtif masyarakat. Penggantian baterai ponsel tanam ke baterai lepas-pasang dianggap akan mengurangi penggunaan logam mulia di baterai daur ulang sekaligus mengurangi jejak karbon.
“Kami setuju untuk memberikan manfaat bagi konsumen, seperti baterai yang berfungsi dengan baik, lebih aman, dan mudah untuk dilepas,” ujar Achille Variati, anggota Parlemen Eropa.
Aturan Diprediksi Berlaku pada 2027
Dilansir Android Authorithy, walaupun aturan ini hanya akan berlaku di wilayah Eropa, manufaktur smartphone tidak mungkin memproduksi baterai lepasan khusus untuk pengguna Eropa. Maka, seluruh perangkat yang juga dipasarkan ke wilayah lain kemungkinan akan menggunakan desain tersebut.
Untungnya, manufaktur smartphone tidak perlu melakukan perubahan apapun dalam waktu dekat ini karena kebijakan masih dalam tahap diskusi.
Meskipun Parlemen Eropa belum mengumumkan waktu pasti penetapan undang-undang tersebut, beberapa pihak memperkirakan kebijakan akan mulai berlaku sekitar 3,5 tahun dari sekarang, tepatnya pada awal 2027.
Kendati demikian, pemerintah Uni Eropa juga dapat memperpanjang batas waktu tersebut, jika vendor membutuhkan lebih banyak persiapan.
Advertisement
Apple Harus Beralih ke Port USB Type-C
Sebelumnya, Uni Eropa juga telah mengeluarkan aturan baru yang mewajibkan seluruh perangkat yang akan dipasarkan di sana untuk menggunakan port USB-C sebagai standar pengisian daya universal.
Regulasi ini pun memaksa Apple agar setuju meninggalkan lightning port-nya untuk iPhone 15. Alih-alih mengikuti aturan, Apple ditengarai tengah menyiapkan strategi untuk membatasi kemampuan port USB Type-C tersebut.
Jadi, port USB Type-C di iPhone tersebut hanya dapat diakses atau digunakan secara optimal ketika menggunakan kabel bawaannya. Hal ini tentu bertentangan dengan tujuan dari penggunaan port USB Type-C yang kini tengah dicanangkan Komisi Uni Eropa.
Apple Terancam Tak Bisa Pasarkan iPhone 15 di Uni Eropa
Namun, berdasarkan artikel terbitan Die Zeit yang dilaporkan Apple Insider, perangkat yang tidak memenuhi syarat pengisian daya umum nantinya tidak akan diizinkan masuk ke pasar Uni Eropa.
Oleh sebab itu, ada potensi iPhone 15 akan dilarang beredar di salah satu pasar terbesar itu, apabila Apple bersikeras membatasi fungsionalitas port USB-C pada perangkatnya.
Di sisi lain, ada kemungkinan port USB C pada iPhone ini nantinya hanya akan digunakan pada iPhone 15 yang dipasarkan di Uni Eropa saja.
Advertisement