Kata Pengamat Telekomunikasi soal Layanan FMC Telkom dan XL Axiata

Telkom dan XL Axiata adalah dua operator seluler di Indonesia yang mengklaim telah menggelar layanan Fixed Mobile Convergence (FMC).

oleh Iskandar diperbarui 02 Agu 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2023, 17:00 WIB
Telkomsel
Peluncuran Telkomsel One, solusi fixed mobile convergence Telkomsel hasil integrasi dengan IndiHome. (Kiri-kanan): Direktur Marketing Telkomsel Derrick Heng, Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam, dan Direktur Sales Telkomsel Adiwinahyu B Sigit saat peluncuran Telkomsel One di Ancol, Jakarta, Jumat (21/7/2023). (Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Jakarta - Telkom Group dan XL Axiata adalah dua operator seluler di Indonesia yang mengklaim telah menggelar layanan Fixed Mobile Convergence (FMC). Telkom dengan layanan bernama Telkomsel One dan XL Axiata melalui XL Satu. 

Namun, menurut Pengamat Telekomunikasi dari ITB, Dr. Ir. Ian Yosef Matheus Edward, Telkom dinilai sebagai operator pertama yang benat-benar melakukan integrasi layanan jaringan pita lebar tetap (fix broadband) ke unit usaha seluler yakni Telkomsel secara menyeluruh.

"Bisa disimpulkan bahwa Telkomsel saat ini tengah menerapkan ‘True FMC’ karena penerapan produk dan layanan yang mencakup selular, TV berbayar, internet rumahan, hingga telepon rumahan dilakukan dalam satu manajemen," ujar Ian, dikutip Rabu (2/8/2023).

Langkah integrasi tersebut juga diikuti oleh XL Axiata. Menurut Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, perusahaan juga akan melakukan proses integrasi layanan jaringan internet tetap dengan selulernya menjadi satu atap. Tujuannya untuk memperkuat fondasi sebagai perusahaan penyedia layanan FMC di Indonesia.

Dapatkan akses Vidio Platinum 12 bulan gratis dengan daftar XL SATU. (Dok. Vidio)

Untuk mewujudkan hal tersebut, Dian mengatakan perusahaan bakal mengimplementasikan pembentukan entitas Serve Co dan Fiber Co, sehingga nantinya XL Axiata menjadi perusahaan Serve Co yang akan menangani semua layanan FMC dan fixed broadband. Sementara LinkNet akan diposisikan sebagai perusahaan yang fokus untuk menyediakan jaringan backbone.

Ian mengatakan saat ini seluruh operator telekomunikasi yang ada di Indonesia tengah berjuang untuk memberikan layanan FMC bagi pelanggannya. Diakui Ian, proses integrasi Telkom dan Telkomsel menjadi perusahaan FMC jauh lebih cepat dibandingkan kompetitornya.

XL sampai saat ini masih dalam melakukan integrasi menjadi FMC karena kendala teknis dan non teknis. Kendala teknis yang dihadapi XL dalam menjalankan FMC, seperti masih banyaknya jaringan First Media yang masih menggunakan teknologi Hybrid Fiber Coaxial (HFC) atau gabungan kabel fiber dan koaksial, sehingga saat ini XL belum bisa mengintegrasikan jaringannya menjadi ‘True FMC’.

"Kendala yang paling berat yang dihadapi XL Axiata adalah masalah manajemen. Melakukan integrasi dari dua perusahaan yang berbeda antara XL dan LinkNet tentu memiliki tantangan tersendiri. Jika kendala teknis mudah dan cepat dilakukan, namun kendala manajemen membutuhkan waktu yang cukup lama," Ian menuturkan.

 

FMC dalam Satu Layanan dan Satu Billing

Telkomsel
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam saat peluncuran Telkomsel One. (Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani)

Cepatnya Telkom Group melakukan integrasi Indihome ke Telkomsel sebagai implementasi inisiatif FMC dinilai Ian karena selama ini yang menyediakan jaringan internet terlengkap adalah Telkom Group.

Manajemen Telkomsel sendiri berada di bawah Telkom, sehingga semua 'perintah' mengenai integrasi jaringan dapat dilakukan dengan relatif mudah dan cepat.

"Karena dalam satu manajemen Telkom Grup, sehingga lebih mudah untuk melakukan integrasi Indihome dengan Telkomsel. 'Perintah' melakukan FMC ibaratnya bisa dilakukan dalam satu tarikan napas. Beda dengan perusahaan yang manajemennya lebih dari satu," ucap Ian menerangkan.

Ian memaparkan sejatinya FMC dapat menggabungkan layanan selular dan fixed line internet, sehingga pelanggan tak merasakan perpindahan jaringan (seamless) antara jaringan selular dan jaringan internet tetap.

Dengan gabungan ini, pelanggan juga dapat menikmati berbagai produk inovatif dalam satu layanan serta satu billing.

"Seharusnya dengan FMC, pelanggan tidak direpotkan dengan berbagai tagihan dan beragam produk yang ditawarkan oleh lebih dari satu operator telekomunikasi. FMC ini merupakan cikal bakal teknologi 6G yang nantinya akan mengintegrasikan layanan internet jaringan tetap, selular, dan satelit," terang Ian.

Ian berharap semua operator dapat bergerak cepat untuk dapat mewujudkan FMC. Tujuannya agar kepuasan terhadap pelayanan ke pelanggan dapat lebih lengkap dan memiliki nilai tambah yang signifikan.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya