YouTube DPR RI Diretas Pakai Modus Defacement, Ini Cara Mencegahnya

ITSEC Asia menjelaskan bahwa apa yang terjadi pada kanal YouTube DPR RI beberapa waktu lalu adalah salah satu bentuk kejahatan siber bernama deface atau defacement.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Jan 2024, 12:01 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2023, 11:00 WIB
Gara-gara memposting video judi online, akun YouTube DPR RI kena hack.
Gara-gara memposting video judi online, akun YouTube DPR RI kena hack.

Liputan6.com, Jakarta - Bebearpa waktu lalu, YouTube DPR RI diretas, sehingga membuat channel tersebut menayangkan siaran judi online selama beberapa jam.

Pakar keamanan siber dan Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk, Andri Hutama Putra mengungkapkan, apa yang terjadi pada kanal tersebut ternyata bukan kasus jarang terjadi.

Modus peretasan ini dikenal dengan istilah "deface" atau "defacement", yaitu tindakan merusak atau meretas penampilan sesuatu, untuk menyampaikan pesan atau mengganggu fungsi normalnya.

Melalui siaran pers, dikutip Jumat (8/9/2023), Andri mengatakan bahwa dalam dunia digital, Defacement kerap terjadi pada akun media sosial, website, dan bahkan data pribadi.

Peretasan Deface dapat menyebabkan gangguan aktivitas digital, kerusakan reputasi dan privasi, hingga ancaman keamanan.

"Dalam kasus yang terjadi saat ini, defacement memang sering dilakukan dengan motif ingin merusak reputasi atau menyampaikan pesan-pesan yang bermaksud untuk menjelekan organisasi atau perusahaan," kata Andri.

Kejahatan siber seperti ini dapat sangat merusak dan berdampak pada citra, atau bahkan sampai pada kinerja organisasi. Andri pun menegaskan, saat ini keamanan siber sudah menjadi aspek krusial untuk berjalannya kegiatan organisasi atau perusahaan.

Dijelaskan lebih lanjut, defacement bisa terjadi saat peretas memiliki Unauthorized Access, atau mendapatkan akses yang tidak sah ke target, dengan cara menerapkan brute force, phishing, atau login credential.

Setelah mendapatkan hak akses, peretas dapat mengubah konten, tampilan atau kinerja situs web atau akun.

Tidak hanya itu, pelaku peretasan juga dapat merusak situs web dengan menggantikan konten asli dengan pesan, gambar, atau Encrypted Code berbahaya yang mengandung malware.

Yang Harus Dilakukan untuk Lindungi Akun Digital

ITSEC Asia pun memberikan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk melindungi akun digitalnya, sehingga tidak mudah menjadi korban peretasan.

  • Tetapkan Standard Operasional Prosedur (SOP) yang ketat

Dalam mengelola akun digital seperti website atau sosial media pada organisasi atau perusahaan, membangun dan menerapkan SOP yang ketat penting dilakukan dalam rangka keamanan siber.

Ingatlah bahwa kebocoran dapat terjadi dari karyawan atau anggota organisasi.

Tetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) ketat untuk pengelolaan akun digital, termasuk pengaturan izin, panduan login, dan manajemen resiko.

SOP ini juga penting untuk disosialiasikan ke seluruh karyawan pada konteks peran mereka masing-masing karena celah kemanan dapat masuk dari berbagai macam entry.

  • Gunakan kata sandi yang kuat

Para penjahat siber menggunakan teknik canggih seperti serangan Brute Force atau Dictionary Attack untuk membobol kata sandi atau password yang lemah. 

Password yang kuat yang terdiri dari kombinasi huruf besar dan kecil, angka, dan karakter khusus membuatnya jauh lebih sulit untuk ditebak dan diretas.

Mengubah password secara teratur juga sangat penting untuk menjaga keamanan sebuah akun. Gantilah kata sandi secara berkala, minimal setiap 3 sampai 6 bulan.

Tips Perlindungan Lainnya

  • Aktifkan Two Factor Authentication (2FA)

Autentikasi dua faktor (2FA) sangatlah penting karena proses ini dapat meningkatkan lapisan keamanan tambahan pada sebuah akun.

Bahkan jika seseorang mencuri password Anda, mereka tidak akan bisa mengakses akun tanpa proses faktor kedua, seperti kode sekali pakai.

2FA juga mengurangi risiko serangan Brute Force dan membuat peretas lebih sulit untuk mengakses akun tersebut.

  • Perbarui sistem keamanan perangkat

Dalam pengelolaan website atau sosial media organisasi, sangat penting panduan penggunaan perangkat yang tidak berisiko terhadap peretasan.

Pastikan komputer, ponsel, dan perangkat lainnya juga selalu diperbarui atau di-update, dengan patch keamanan terbaru dan perangkat lunak antivirus untuk mencegah infeksi malware.

Organisasi harus dapat memastikan pengelola akun tertib terhadap penggunaan perangkat saat melakukan login akun digital organisasi.

Kominfo Hubungi Google

Akun YouTube DPR RI diretas dan dipakai untuk menayangkan live streaming judi online (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)
Akun YouTube DPR RI diretas dan dipakai untuk menayangkan live streaming judi online (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan telah menghubungi pihak Google, untuk mengatasi masalah diretasnya akun YouTube DPR RI.

Pernyataan Kominfo ini disampaikan oleh Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, melalui update informasi terbaru mereka mengenai penanganan judi online di Indonesia.

Seperti diketahui, pada hari Rabu kemarin kanal YouTube DPR RI tiba-tiba berubah dan menyiarkan siaran langsung permainan slot atau judi online.

"Berkaitan dengan insiden peretasan akun Youtube Channel DPR RI, Kementerian Kominfo telah meminta pihak Google untuk melakukan penangguhan sementara (suspend) terhadap akun Youtube Channel DPR RI untuk mencegah dampak peretasan melebar lebih jauh," kata pria yang karib disapa Semmy. 

"Saat ini, proses pemulihan akun sedang berlangsung," tulis Kominfo, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (7/9/2023).

Judi Online
Infografis judi online (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya