Tren Smartphone Kelas Menengah Melesat, Entry Level Rp 3 Jutaan Paling Laris

Pada kuartal ketiga tahun 2023, pasar smartphone kelas menengah mengalami perkembangan pesat, terutama di segmen harga entry-level.

oleh M. Labib Fairuz Ibad diperbarui 17 Nov 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2023, 13:00 WIB
Samsung Galaxy A05
Tampilan Samsung Galaxy A05 yang baru saja diperkenalkan untuk pasar Indonesia. (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar smartphone kelas menengah terus mengalami perkembangan pesat, terutama pada kuartal ketiga (Q3) 2023. Peningkatan signifikan terlihat pada segmen harga Rp 6 Juta ke bawah, khususnya di kategori entry-level atau HP di bawah Rp 3 Jutaan. 

Berbagai produsen smartphone terkemuka meluncurkan model-model baru sebagai penerus atau tambahan dari lini produk mereka.

Diungkapkan Counterpoint pada acara Indonesia Gadget Award (IGA) 2023, baru-baru ini, peningkatan utama penjualan HP dengan rentang harga di bawah Rp 3 Jutaan ini dinahkodai brand Xiaomi dan Infinix.

Melalui seri Redmi Note 12, Redmi 12, Redmi A2, Smart 7, Hot 30i, dan Note 30 milik keduanya, menyumbangkan kontribusi pada peningkatan 2 persen penjualan tahun ini dari tahun lalu. 

Sementara di pasar Rp 3 juta hingga Rp 6 juta, Oppo mencatatkan pertumbuhan pesat dalam hal penjualan. Adapun 3 brand besar yang merajai sektor ini adalah Samsung, Oppo, dan Vivo yang mencaplok 63 persen market share.

Terlepas dari penjualan produk baru, tren pertumbuhan ini juga ditengarai oleh banyaknya promo bundling yang ditawarkan para produsen untuk seri lama ponsel mereka. Sebut saja seri Vivo Y36, Y27, dan V29 yang sukses setelah bekerja sama dengan penyedia layanan internet.

Pada Q3 tahun ini, Samsung merajai penjualan ponsel di Indonesia dengan angka cakupan 20 persen pasar, disusul Oppo dan Xiaomi dengan 18 persen. Hal ini menakjubkan bagi Xiaomi karena perusahaan asal Tiongkok tersebut mencatatkan kenaikan 30 persen dalam penjualan.

Sebagian brand besar juga mencatatkan kenaikan penjualan mereka berkat keberhasilan produk mereka di pasar HP Rp 3 juta ke bawah. Sementara Oppo, mengalami penurunan penjualan karena kurangnya shipment produk di bawah Rp 3 juta.

Menurut Counterpoint, Samsung berhasil unggul karena penjualan HP entry-level hingga Rp 6 jutaan mereka.

Tren Spek HP Entry Level

NFC
NFC (sumber: freepik)

Dalam laporan yang sama, Counterpoint menyampaikan kenaikan penjualan HP 5G pada Q3 tahun ini hingga mencapai 28 persen. 

Di pasar HP Rp 3 juta ke bawah, adaptasi teknologi dan perkembangan HP 5G disokong oleh Vivo, Samsung, dan juga Infinix. Sementara di pasar HP Rp 3 juta hingga 6 jutaan, Oppo, Xiaomi, Vivo, dan Infinix menjadi penggerak utamanya.

Sektor HP entry level mencatatkan kenaikan hingga 147 persen dari Q3 tahun lalu, sementara sektor Rp 6 juta ke bawah mengalami peningkatan 23 persen.

Mengingat kebutuhan perangkat makin meningkat di masa endemi, para produsen juga menyelipkan berbagai fitur terbaik yang pastinya terjangkau sesuai keinginan konsumen.

Berguna untuk membayar transaksi secara cashless, fitur NFC merupakan fitur favorit yang ditambahkan pada HP entry level.

Dalam laporan Counterpoint, HP entry level berhasil mendapatkan peningkatan hingga 94 persen adaptasi NFC dari tahun lalu.

Sementara HP kelas mid range mencatatkan kenaikan 131 persen, dengan mencatatkan nilai 86 persen pada market share kelas tersebut.

Selain itu, fitur fitur canggih seperti pengisian daya cepat, kecepatan refresh 120 Hz, RAM 8GB, dan memori 256 GB makin mudah diakses konsumen HP entry level dan mid range. 

 

 

Dampaknya Pada Penjualan Masa Mendatang

Brand Lokal & UMKM Rasakan Peningkatan Produk Terjual Lebih Dari 9 Kali Lipat Melalui Kolaborasi di Shopee 10.10 Brands Festival
Ilustrasi pelaku UMKM.

Dengan beberapa catatan di atas, terlihat bahwa peningkatan kebutuhan perangkat di masa endemi ini memiliki ciri khas tersendiri.

Dengan berkembangnya berbagai inovasi fitur dan teknologi yang umumnya dibawakan oleh HP kelas flagship, para konsumen juga berharap fitur ini bisa mereka dapatkan di HP entry-level mereka.

Seperti halnya NFC, fitur ini merupakan salah satu fitur yang dibutuhkan di masa kini, terutama karena masifnya sistem pembayaran cashless pasca pandemi.

Counterpoin mengharapkan tren ini dapat menjadikan sebuah acuan dari transformasi kebutuhan pasar akan HP kelas menengah ke bawah.

Dengan keinginan untuk memiliki layar, RAM, memori, fitur, dan fungsionalitas terbaik, para konsumen juga menginginkan model yang paling terjangkau di bagi kantong mereka.

Counterpoint mengatakan, para produsen HP perlu untuk menginovasikan cara terbaik mereka guna memadukan kebutuhan pasar dan perusahaan, baik melalui penjualan berbasis promo maupun bundnling.

Infografis: Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya