4 Malware Paling Berbahaya di Smartphone, Begini Cara Menghindarinya

Smartphone memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya, tetapi ancaman malware dan virus berbahaya menghantui, ini dia cara mencegahnya.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 03 Des 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Des 2023, 17:00 WIB
Aplikasi terserang malware
Ilustrasi: Aplikasi terserang malware (Sumber: Daily Dot)

Liputan6.com, Jakarta - Di masa yang serba digital saat ini, smartphone menjadi perangkat yang sangat diandalkan bagi banyak orang. Mulai dari menyelesaikan pekerjaan, berkomunikasi, menyimpan informasi pribadi, data keuangan, dan masih banyak lagi.

Smartphone memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Namun, di samping itu, ada tantangan yang harus dihadapi oleh para pengguna teknologi ini. Misalnya, malware dan virus berbahaya yang mengancam privasi dan keamanan.

Dikutip dari Gizchina, Minggu (3/12/2023), malware mencakup berbagai program berbahaya yang dirancang untuk mengganggu, merusak, atau mencuri data dari perangkat.

Malware sendiri adalah program yang mereplikasi dirinya sendiri dan menyebar dari satu perangkat ke perangkat lainnya, biasanya melalui lampiran email atau situs web yang terinfeksi.

Perlu diketahui, ada beberapa jenis malware yang biasa menyerang perangkat seluler, di antaranya sebagai berikut.

1. Adware

Malware jenis ini, biasanya membombardir pengguna dengan iklan yang mengganggu dan ini akan menghasilkan pendapatan bagi pembuat malware

2. Spyware

Seperti namanya, jenis malware ini akan memonitor aktivitas pengguna, melacak riwayat penelusuran, data lokasi, dan informasi pribadi secara diam-diam seperti mata-mata.

3. Ransomware

Ransomware akan mengenkripsi file perangkat dan meminta pembayaran tebusan untuk dekripsi.

4. Trojan

Trojan biasanya menyamar sebagai aplikasi yang sah agar mendapatkan akses ke perangkat. Setelah itu, peretas akan mencuri data pengguna atau memasang malware lainnya.

Malware-malware semacam itu sebenarnya bisa dikenali tanda-tandanya. Misalnya, munculnya iklan-iklan dan pop-up yang tidak diinginkan di smartphone. Terutama saat menjelajah di internet, pengguna biasanya tiba-tiba dialihkan ke situs web asing.

Pengurasan baterai dan masalah kinerja juga menjadi salah satu tanda kalau perangkat diserang oleh malware. Selain itu, tagihan seluler yang tiba-tiba muncul, seperti melalui sms atau panggilan telepon juga menjadi tanda-tanda serangan malware.

Cara Melindungi Smartphone dari Malware

Ilustrasi
Ilustrasi menggunakan smartphone terlalu lama. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

1. Unduh Aplikasi dari Sumber Resmi

Gunakan toko aplikasi resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store untuk meminimalkan risiko mengunduh aplikasi berbahaya.

2. Baca Izin Aplikasi dengan Hati-hati

Sebelum memasang aplikasi, tinjau izin yang diminta dengan cermat. Hindari memberikan izin yang berlebihan, terutama jika izin tersebut tampaknya tidak berhubungan dengan fungsi aplikasi.

3. Selalu Perbarui Perangkat Lunak dan Aplikasi Perangkat

Perbarui sistem operasi smartphone dan aplikasi yang terinstal secara berkala untuk menambal kerentanan keamanan dan melindungi dari ancaman yang diketahui.

4. Hindari Membuka Tautan atau Lampiran yang Mencurigakan

Berhati-hatilah saat mengeklik tautan atau membuka lampiran di email atau pesan teks, meskipun tampaknya berasal dari sumber tepercaya.

5. Instal Perangkat Lunak Keamanan Seluler Terkemuka

Pertimbangkan untuk memasang aplikasi keamanan seluler terkemuka yang dapat memindai malware, memblokir aktivitas mencurigakan, dan memberikan perlindungan waktu nyata.

 

Beri Perlindungan Tambahan pada Smartphone

Android malware
Android malware (ist.)

Selain beberapa cara menjaga smartphone dari serangan malware di atas, masih ada beberapa cara tambahan yang bisa dilakukan oleh pengguna. Misalnya, dengan mengaktifkan kata sandi yang kuat dan otentikasi dua faktor untuk lapisan keamanan ekstra.

Bagi pengguna yang sering menggunakan Wi-Fi publik, ada baiknya untuk lebih waspada dalam melakukan aktivitas sensitif di smartphone, seperti membuka aplikasi e-banking atau melakukan transaksi belanja online.

Selain itu, perlu sekali untuk mencadangkan data secara teratur ke layanan penyimpanan cloud terpercaya atau hard drive eksternal apabila terjadi infeksi malware. Langkah ini juga bisa menjadi antisipasi apabila smartphone hilang.

Memperbarui sistem operasi perangkat juga menjadi salah satu langkah mencegah malware. Produsen secara rutin merilis pembaruan perangkat lunak untuk menambal kerentanan keamanan dan mengatasi masalah umum lainnya. Maka dari itu, dengan menginstal pembaruan bisa melindungi perangkat.

Waspada dan Saling Jaga dari Kejahatan Malware

Malware
Malware. Foto: codepolitan

Selanjutnya, pengguna bisa mengaktifkan fitur “Verifikasi Aplikasi”. Fitur ini berfungsi untuk memindai aplikasi yang baru dipasang dan memastikan tidak ada ancaman dari aplikasi tersebut. Ini menambahkan lapisan keamanan ekstra pada proses instalasi aplikasi.

Penjahat dunia maya sering kali menggunakan teknik rekayasa sosial untuk mengelabui pengguna agar mengungkapkan informasi pribadi atau mengeklik tautan berbahaya. Maka dari itu, pengguna perlu berhati-hatilah saat berinteraksi dengan orang asing secara online. Wajib untuk menghindari berbagi informasi sensitif melalui media sosial atau aplikasi perpesanan.

Di samping menerapkan kewaspadaan dan mengenali potensi bahaya malware, pengguna juga perlu mengetahui ancaman-ancaman baru kejahatan siber. 

Maka dari itu, sangat perlu untuk mengedukasi diri sendiri, atau berbagi dengan orang lain, terkait hal ini untuk saling menjada privasi dan keamanan perangkat, terutama privasi dan data.

[INFOGRAFIS] Smartphone Murah Vs Raksasa Dunia
Ponsel murah bermunculan, tak tanggung-tanggung, mereka mengusung teknologi yang hampir setara dengan ponsel bermerek.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya