Google Maps untuk Android Auto Kini Bisa Menyimpan Lokasi Parkir Kendaraan

Google diam-diam menambahkan tombol baru di Google Maps untuk Android Auto, pengguna bisa menyimpan lokasi parkir saat mereka tiba di tempat tujuan.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 10 Des 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Des 2023, 16:00 WIB
Google Maps
Immersive View diluncurkan bulan Februari lalu. (Pexels/Cottonbro Studio)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak 2017, Google Maps telah menambahkan opsi untuk menyimpan lokasi parkir di aplikasinya, baik untuk pengguna Android atau pun iOS. 

Hanya dengan mengetuk beberapa opsi pada Maps, pengguna dapat menggunakan aplikasi ini untuk mengingat di mana mereka parkir. Fitur ini benar-benar bisa menjadi penyelamat dan memudahkan pengguna apabila mereka lupa posisi kendaraan terparkir.

Baru-baru ini, sebagaimana dilansir 9to5google, Minggu (10/12/2023), Google menambahkan sesuatu yang baru pada fitur ini.

Di versi terbaru Google Maps untuk Android Auto, Google diam-diam menambahkan tombol baru yang memungkinkan pengguna menyimpan lokasi parkir saat mereka tiba di tempat tujuan. 

Tombol ini muncul ketika pengguna menavigasi ke tujuan tertentu dan ditampilkan di layar kedatangan. Hanya dengan mengetuk tombol “simpan lokasi parkir”, maka informasi tersebut akan tersimpan ke akun pengguna. Bahkan, akan mengirimkan pengingat (setidaknya di ponsel Android) keesokan harinya.

Ada beberapa pertanyaan mengenai cara kerjanya, terutama apakah tombol ini memperhitungkan perjalanan yang lebih jauh untuk mencari tempat parkir setelah pengguna tiba di tujuan. Meski demikian, tombol ini adalah tambahan baru yang sangat berguna pada aplikasi ini.

Namun, sejauh ini belum diketahui apakah fitur baru ini sudah tersedia untuk pengguna Maps di Indonesia atau belum. Untuk memeriksanya pengguna bisa mengakses Play Store untuk melakukan pembaruan.

Fitur Immersive View pada Google Maps

Sejarah Google Maps
Ilustrasi Google Maps Credit: pexels.com/Dany

Sebelumnya, Google Maps telah memperkenalkan fitur barunya yang disebut Immersive View. 

Dengan fitur baru ini, pengguna memiliki cara baru untuk menjelajahi lokasi, memperluas tampilan udara fotorealistik yang sudah ada dari lokasi dan landmark populer dengan jalan layang kontekstual waktu dan cuaca di wilayah tertentu.

Fitur ini menggabungkan pemandangan kota dan landmark-nya, saran tempat untuk dipelajari atau dikunjungi, dan pemandangan bagian dalam bangunan.

Bahkan, pengguna juga dapat melihat alternatif pemandangan area tertentu, seperti malam hari, saat cuaca buruk, atau saat kondisi buruk.

Dengan mengaktifkan fitur ini, pengguna juga dapat mengatur waktu untuk melihat seperti apa suatu area seiring berjalannya hari dan cuaca. 

Dilansir Pocket-lint, Senin (4/9/2023), Immersive View dibuat dengan teknik AI dan visi komputer canggih untuk membuat model 3D dari miliaran Street View dan gambar udara.

Sayangnya, proses peluncuran ini masih dilakukan secara bertahap, sehingga belum semua area tersedia dalam fitur ini.

Google Maps Juga Uji Coba Pin yang Didesain Ulang

Tempat Yang Disembunyikan Google Maps
Sumber: indiatimes.com dan freepik.com

Setelah meluncurkan Immersive View, aplikasi navigasi dari Google ini juga melakukan uji coba pada pin yang didesain ulang untuk tempat yang disimpan.

Dikutip dari Android Police, Google Maps menguji ikon lingkaran baru, menggantikan ikon berbentuk pin konvensional untuk tempat yang disimpan.

Di Google Maps kamu dapat menyimpan tempat menarik dalam daftar khusus, misalnya pada daftar tempat yang ingin dikunjungi, favorit, berlabel, atau tempat berbintang. Google Maps memberikan pin pada masing-masing tempat dengan warna pin yang sesuai dengan daftar.

Kini, Google telah menguji coba ikon melingkar untuk menggantikan ikon berbentuk pin. Bentuknya berbeda dengan pin Google Maps untuk rumah sakit, taman, restoran, dan tempat-tempat  umum lainnya. Sehingga ikon dengan bentuk lingkaran ini akan mudah dikenali.

Google Batasi Kontribusi Pengguna di Maps

Ilustrasi Google Maps
Ilustrasi Google Maps. Kredit: Deepanker Verma from Pixabay

Sementara itu, dalam postingan blognya belum lama ini, Google mengungkapkan, mereka memantau pola yang tidak biasa dalam konten kontribusi pengguna.

Mulai dari lonjakan ulasan bintang satu untuk suatu perusahaan dan laporan pencegahan penyalahgunaan, seperti dikutip dari Gadgets 360, Rabu (29/11/2023).

Untuk itu, Google telah memeriksa ulasan yang melanggar kebijakan dan menyelidiki akun yang meninggalkan ulasan tersebut.

Google juga berupaya melindungi tempat dan perusahaan menjelang momen-momen sensitif seperti pemilu untuk mengantisipasi peningkatan konten yang tidak terkait dan tidak bermanfaat di Maps. 

Perusahaan mengatakan pihaknya membatasi kemampuan kontributor untuk mengedit nomor telepon, alamat, dan informasi lainnya untuk mencegah konten yang menyesatkan.

Selain itu, Google juga telah menerapkan perlindungan jangka panjang terhadap kontribusi pengguna yang tidak membantu dan merugikan. Misalnya, ulasan negatif terhadap tempat-tempat seperti kantor polisi dan penjara yang ada di aplikasi peta tersebut. 

“Seperangkat kerangka kerja membantu kami mengevaluasi seberapa bermanfaat masukan pengguna untuk jenis tempat ini. Dan berdasarkan hasilnya, kami dapat menerapkan pembatasan mulai dari membatasi kontribusi hingga memblokir jenis konten tertentu hingga memblokir konten kontribusi secara keseluruhan,” kata Google.

Jika kontribusi pengguna dibatasi, kontributor kemungkinan akan mendapatkan notifikasi. Namun, pengguna tetap dapat mencari informasi suatu tempat atau perusahaan, seperti nomor telepon, alamat, dan situs web.

Infografis Tekno Google Twitter
Infografis Tekno Google Twitter (liputan6/desi)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya