Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia butuh partisiasi banyak pihak. DANA sebagai perusahaan teknologi keuangan yang menyediakan platform pembayaran dan layanan keuangan digital, terus meneguhkan komitmennya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.Â
Komitmen tersebut semakin diperkuat dengan mengadopsi teknologi terkini, seperti pemanfaatan Artificial Intelligence (AI), guna memperkuat berbagai fitur dan layanan keuangan digitalnya bagi pengguna maupun mitra. Rudiantara yang baru bergabung sebagai Komisaris Utama DANA Indonesia mengatakan telah mengikuti perjalanan DANA di industri teknologi finansial.Â
Baca Juga
Ini Gagasan Pramono-Rano Terkait Transportasi dan Tata Kelola Sampah di Jakarta
Rayakan Keberagaman Budaya, Pemkab Banyuwangi Gelar Festival Kebangsaan Bertema 'Kembang Setaman Harmoni Nusantara'
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perkuat Kerja Sama Pengawasan Sektor Jasa Keuangan dengan Financial Supervisory Service (FSS) Korea
"Dalam enam tahun terakhir, saya telah menyaksikan perjalanan DANA menciptakan platform pembayaran dan layanan keuangan yang inklusif dengan visi mulia, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia nontunai. Selain bertumbuh menjadi 180 juta pengguna, DANA semakin inklusif karena 60% penggunanya banyak menduduki kota-kota di tier 3 dan 4 di Indonesia. Potensi pertumbuhan DANA pun masih sangat besar, mengingat jumlah unik pengguna layanan seluler di Indonesia mencapai lebih dari 240 juta. Oleh karena itu, semua dapat berperan serta meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia," kata Rudiantara.Â
Advertisement
Sejak 2018, DANA juga terus bertumbuh positif melayani kebutuhan dan gaya hidup finansial masyarakat Indonesia. Selain melalui jumlah penggunanya, pertumbuhan yang signifikan juga ditandai dengan melonjaknya jumlah UMKM mitra DANA Bisnis yang kini mencapai 700 ribu dan rata-rata transaksi harian yang meningkat sebesar 102% (YoY). Di samping itu, jumlah UMKM yang menggunakan QRIS DANA sebagai merchant pun meningkat sebesar 37% pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022. Dibandingkan tahun 2020, jumlahnya meningkat sebesar 295%.
Perkembangan transaksi digital juga tidak hanya dirasakan di Tanah Air. Berkat terobosan dari Bank Indonesia melalui standardisasi pembayaran antarnegara atau QR Cross Border, sistem pembayaran ASEAN pun semakin terhubung. DANA menjadi salah satu penyedia jasa pembayaran nonbank pertama yang telah mengimplementasikan QR Cross Border di tiga negara, yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Dukungan berbagai inovasi seperti implementasi teknologi AI, ikut membangun optimisme DANA mengembangkan pembayaran serta layanan keuangan digital Indonesia. Teknologi AI telah DANA gunakan untuk membantu kendala pengguna melalui asisten digital Customer Care DIANA, hingga melakukan personalisasi solusi keuangan pengguna dan memperkuat keamanan transaksi digital lewat teknologi risk engine.
Norman Sasono, Chief Technology Officer DANA Indonesia juga mengatakan bahwa DANA berjalan sesuai dengan salah satu prinsipnya, yaitu trusted.Â
"Maka kepercayaan pengguna senantiasa kami prioritaskan melalui berbagai upaya. Upaya ini termasuk mengimplementasikan teknologi AI. Harapannya, penggunaan AI tidak hanya mempermudah pekerjaan sehari-hari tech engineers kami secara internal, tetapi juga bisa memperkaya fitur dan layanan keuangan digital DANA agar semakin diandalkan," ujar Norman.Â
DANA, selanjutnya akan terus berfokus untuk meningkatkan kualitas layanan serta meluncurkan produk yang berkesesuaian dengan kebutuhan masyarakat Indonesia melalui teknologi terdepan. Kapabilitas AI juga akan dioptimalkan untuk mempersiapkan berbagai fitur dan layanan baru tersebut. Pendekatan intensifikasi produk juga akan dilakukan, guna memastikan pengguna dapat memanfaatkan kapabilitas dompet digital DANA secara menyeluruh.
Â
Â
(*)