Liputan6.com, Jakarta - Fenomena perburuan harta karun digital yang lebih dikenal dengan Koin Jagat saat ini tidak dimungkiri begitu menarik perhatian warganet. Sebab, aksi perburuan tersebut dilaporkan telah merusak sejumlah fasilitas umum.
Di media sosial, banyak video beredar yang memperlihatkan kerusakan di taman daerah Bandung berantakan akibat aksi pencarian harta karun Koin Jagat.
Baca Juga
Menawarkan konsep permainan berbasis lokasi, ada beberapa yang membandingkan Koin Jagat dengan Pokemon Go. Lantas, apa yang membedakan keduanya?
Advertisement
Dikutip dari Tech Crunch, Selasa (14/1/2025), perbedaan mendasar dari keduanya adalah basis layanan yang ditawarkan. Jagat pada dasarnya adalah aplikasi jejaring sosial, sedangkan Pokemon Go merupakan game AR berbasis lokasi.
Untuk itu, aplikasi Jagat sebenarnya menawarkan sejumlah fitur lain, tidak sekadar game. Beberapa fitur lain yang dihadirkan aplikasi ini adalah berjejaring dengan orang lain berdasarkan lokasi, termasuk berbagi lokasi pengguna.
Hal yang tidak bisa dilakukan oleh Pokemon Go, mengingat aplikasi itu memang game yang tidak disertai dengan fitur jejaring sosial.
Kendati demikian, Pokemon Go sebenarnya tetap memungkinkan pengguna berinteraksi ketika melakukan gym battles dan raids di dunia nyata. Berbeda dari Jagat yang memang memiliki fitur interaksi di dalam aplikasi.
Meski ada perbedaan, konsep berburu harta karun yang ditawarkan Jagat memang sedikit banyak mirip dengan Pokemen Go. Bedanya, Pokemon Go mengajak pemain untuk menangkap Pokemon di berbagai lokasi, sedangkan Jagat menghadirkan Treasure Hunt.
Selain itu, Pokemon yang ditangkap di aplikasi Pokemon Go hanya bisa disimpan secara virtual. Berbeda dari Jagat, sebab koin yang berhasil dikumpulkan diklaim bisa ditukar menjadi uang tunai.
Pro Kontra Perburuan Koin Jagat Rusak Fasilitas Publik, Pengembang Ambil Sikap Tegas!
Di sisi lain, aplikasi Jagat menjadi perbincangan publik setelah pengguna kedapatan merusak fasilitas umum saat berburu harta karun bernama Koin Jagat.
Perilaku tersebut menuai banyak kecaman karena merugikan masyarakat sekitar. Pihak kepolisian pun akhirnya tangan dengan memanggil pengembang aplikasi karena ulah sejumlah pengguna ketika berburu koin Jagat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyebutkan, "kami sudah berkoordinasi dengan Direktorat Siber untuk menyelidiki lebih lanjut kasus ini."
Pengembang Jagat Ambil Langkah TegasMenanggapi kejadian ini, Jagat Technology, pengembang aplikasi segera memberikan imbauan kepada pengguna saat berburu koin Jagat agar lebih bertanggung jawab.
Mengutip akun Instagram Jagat, Selasa (14/1/2025), pengembang menegaskan beberapa aturan penting:
1. Lokasi Aman dan Terbuka
- Jagat Koin tidak diletakkan di area berbahaya, seperti di dalam air, tempat terlarang, atau properti pribadi.
- Tidak perlu menggali tanah, membongkar batu bata, atau membuka keramik
2. Tindakan Tegas bagi Pelanggaran
- Pengguna Jagat dapat melaporkan perilaku merusak dengan memberikan nomor koin dan lokasi kejadian.
- Koin terkait pelanggaran akan dianggap tidak sah, dan hadiah dibatalkan.
Advertisement
Imbauan Pengembang Aplikasi Jagat
Pengembang mengimbau pengguna untuk selalu menjaga etika saat berburu koin. "Cari koin degan sopan, tanpa merusak lingkungan atau mengganggu warga dan penjual di sekitar," tegas Jagat.
Berbekal aturan lebih jelas ini, pengembang berharap insiden perusakan fasilitas publik tidak terulang. Dengan ini, pemain dapat berburu koin Jagat tetap menyenangkan bagi semua pihak.
Lewat akun Instagram mereka, pengembang aplikasi koin Jagat menjelaskan beberapa hal terkait lokasi di mana koin disembunyikan.
Pengembang juga mengatakan, pemain bisa melaporkan bila ada perilaku tidak bertanggung jawab atas mencari koin, dan menyebabkan kerugian bagi pihak lain.
"Silakan laporkan nomor koin dan lokasi kejadian. Kami akan memverifikasi situasi. Jika laporan terbukti benar, koin tersebut akan dianggap tidak sah, dan hak untuk menukarkan hadian akan dibatalkan" kata pengembang di IG.