Microsoft akan segera menghentikan sistem operasi Windows XP tepat pada 8 April 2014. Itu berarti, segala bentuk dukungan terhadap Windows XP, termasuk patch dan update keamanannya akan dihentikan. Pengguna komputer diimbau untuk memindahkan semua data dan aplikasi mereka ke sistem operasi terbaru sesegera mungkin.
Migrasi ke sistem operasi baru bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika pengguna sudah merasa telalu nyaman menggunakan sistem operasi (OS) yang dipakainya selama bertahun-tahun.
Steve Yeap, General Manager of Industrial Instruments Provider Ansac Technology -- salah satu perusahaan yang sudah meninggalkan Windows XP dan pindah ke Windows 7, menjelaskan bahwa setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 9 bulan untuk bisa benar-benar 'membuang' Windows XP dan pindah ke OS baru.
Alasan utamanya adalah karena setiap pengguna harus lebih dulu menguji kompatibilitas perangkat lunak yang mereka butuhkan dengan platform yang mereka pakai, baik itu Windows 7 ataupun Windows 8.
"Pada saat itu, kami membuat keputusan untuk migrasi ke Windows 7 ketika membeli desktop dan laptop baru," jelasnya mengenai transisi perusahaannya dari Windows XP yang dimulai dua tahun lalu.
Microsoft memperingatkan mereka yang masih menggunakan Windows XP akan sangat beresiko, bukan hanya karena tidak akan ada patch baru yang dirilis, tetapi juga karena hacker kemungkinan besar akan mengeksploitasi OS tersebut lebih gencar dari sebelumnya.
"Kami merekomendasikan agar pelanggan yang menjalankan komputer dengan Windows XP segera mengambil tindakan dan memperbarui atau meng-upgrade PC mereka sebelum tanggal dukungan berakhir," kata Microsoft saat itu.
Menurut statistik dari perusahaan riset pasar Net Applications, Windows XP saat ini masih digunakan 37,13 persen komputer di seluruh dunia. Windows XP masih menjadi sistem operasi yang paling populer kedua sekarang, setelah Windows 7 di peringkat pertama dengan pangsa pasar 44,37 persen.
Di Indonesia, sistem operasi ini banyak digunakan pengguna PC. Sejak pertama kali dirilis tahun 2001, dari total sekitar 26 juta pengguna PC, sekitar 11,4 juta di antaranya menggunakan Windows XP.
(dew)
Migrasi ke sistem operasi baru bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika pengguna sudah merasa telalu nyaman menggunakan sistem operasi (OS) yang dipakainya selama bertahun-tahun.
Steve Yeap, General Manager of Industrial Instruments Provider Ansac Technology -- salah satu perusahaan yang sudah meninggalkan Windows XP dan pindah ke Windows 7, menjelaskan bahwa setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 9 bulan untuk bisa benar-benar 'membuang' Windows XP dan pindah ke OS baru.
Alasan utamanya adalah karena setiap pengguna harus lebih dulu menguji kompatibilitas perangkat lunak yang mereka butuhkan dengan platform yang mereka pakai, baik itu Windows 7 ataupun Windows 8.
"Pada saat itu, kami membuat keputusan untuk migrasi ke Windows 7 ketika membeli desktop dan laptop baru," jelasnya mengenai transisi perusahaannya dari Windows XP yang dimulai dua tahun lalu.
Microsoft memperingatkan mereka yang masih menggunakan Windows XP akan sangat beresiko, bukan hanya karena tidak akan ada patch baru yang dirilis, tetapi juga karena hacker kemungkinan besar akan mengeksploitasi OS tersebut lebih gencar dari sebelumnya.
"Kami merekomendasikan agar pelanggan yang menjalankan komputer dengan Windows XP segera mengambil tindakan dan memperbarui atau meng-upgrade PC mereka sebelum tanggal dukungan berakhir," kata Microsoft saat itu.
Menurut statistik dari perusahaan riset pasar Net Applications, Windows XP saat ini masih digunakan 37,13 persen komputer di seluruh dunia. Windows XP masih menjadi sistem operasi yang paling populer kedua sekarang, setelah Windows 7 di peringkat pertama dengan pangsa pasar 44,37 persen.
Di Indonesia, sistem operasi ini banyak digunakan pengguna PC. Sejak pertama kali dirilis tahun 2001, dari total sekitar 26 juta pengguna PC, sekitar 11,4 juta di antaranya menggunakan Windows XP.
(dew)