Permintaan domain tingkat negara yang berakhiran .id sudah banyak berdatangan. Tidak hanya dari masyarakat, bahkan permintaan juga datang dari pemerintah.
Berdasarkan hasil forum Diskusi Umum Terbuka yang digelar Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), domain negara .id nantinya akan dijual dengan harga tinggi. Biaya domain tersebut diusulkan berada di kisaran Rp 500 ribu per tahun.
Dengan dirilisnya domain 'negara' .id tersebut, publik nantinya bisa menggunakan nama domain lebih singkat seperti Liputan6.id, apec2013.id, dan sebagainya.
Ketua Umum PANDI Andi Budimansyah menambahkan, kehadiran top level country domain .id kemungkinan akan mempengaruhi Domain Tingkat Dua (DTD) .id yang lain seperti .go.id, .co.id, dan sebagainya. Namun menurutnya domain 'negara' .id punya posisi tersendiri.
"Akan mempengaruhi kemungkinan iya, tapi ada diferensiasi dari sisi harga. Pertimbangannya domain ini kan eksklusif, seperti Toyota yang merilis beberapa tipe mobil untuk segmen yang berbeda," jelas Andi melalui saluran telepon, Selasa (1/10/2013).
Tidak ada patokan dalam menentukan harga domain negara .id. Biaya Rp 500 ribu menurut Andi didapat dari hasil kesepakatan peserta Diskusi Umum Terbuka yang digelar PANDI kemarin. Saat itu ada yang mengusulkan 200 ribu, 500 ribu, 1 juta bahkan 10 juta rupiah. Akhirnya secara aklamasi disepakati harga Rp 500 ribu.
Peserta juga menyetujui beberapa hal terkait beberapa usulan. Domain negara .id nantinya dapat digunakan oleh seluruh Warga Negara Indonesia -- institusi maupun personal.
Selain itu, domain minimal harus terdiri dari lima karakter sebagai pembeda dengan DTD yang ada sekarang. Domain Tingkat Dua (DTD) .id yang saat ini bisa digunakan oleh publik ada 11, yaitu co.id, biz.id, web.id, my.id, or.id, sch.id, ac.id, desa.id, net.id, go.id, dan mil.id. (dew)
Baca juga:
Publik Desak Agar Domain `Negara` .id Segera Dirilis
Perlukah Top Level Country Domain .id Dirilis?
Berdasarkan hasil forum Diskusi Umum Terbuka yang digelar Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), domain negara .id nantinya akan dijual dengan harga tinggi. Biaya domain tersebut diusulkan berada di kisaran Rp 500 ribu per tahun.
Dengan dirilisnya domain 'negara' .id tersebut, publik nantinya bisa menggunakan nama domain lebih singkat seperti Liputan6.id, apec2013.id, dan sebagainya.
Ketua Umum PANDI Andi Budimansyah menambahkan, kehadiran top level country domain .id kemungkinan akan mempengaruhi Domain Tingkat Dua (DTD) .id yang lain seperti .go.id, .co.id, dan sebagainya. Namun menurutnya domain 'negara' .id punya posisi tersendiri.
"Akan mempengaruhi kemungkinan iya, tapi ada diferensiasi dari sisi harga. Pertimbangannya domain ini kan eksklusif, seperti Toyota yang merilis beberapa tipe mobil untuk segmen yang berbeda," jelas Andi melalui saluran telepon, Selasa (1/10/2013).
Tidak ada patokan dalam menentukan harga domain negara .id. Biaya Rp 500 ribu menurut Andi didapat dari hasil kesepakatan peserta Diskusi Umum Terbuka yang digelar PANDI kemarin. Saat itu ada yang mengusulkan 200 ribu, 500 ribu, 1 juta bahkan 10 juta rupiah. Akhirnya secara aklamasi disepakati harga Rp 500 ribu.
Peserta juga menyetujui beberapa hal terkait beberapa usulan. Domain negara .id nantinya dapat digunakan oleh seluruh Warga Negara Indonesia -- institusi maupun personal.
Selain itu, domain minimal harus terdiri dari lima karakter sebagai pembeda dengan DTD yang ada sekarang. Domain Tingkat Dua (DTD) .id yang saat ini bisa digunakan oleh publik ada 11, yaitu co.id, biz.id, web.id, my.id, or.id, sch.id, ac.id, desa.id, net.id, go.id, dan mil.id. (dew)
Baca juga:
Publik Desak Agar Domain `Negara` .id Segera Dirilis
Perlukah Top Level Country Domain .id Dirilis?