Internet Salah Satu Penyebab Adopsi Big Data Lambat?

"Kecepatan akses internet yang jauh di bawah negara tetangga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecilnya adopsi big data".

oleh Ervina Anggraini diperbarui 12 Feb 2014, 10:50 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2014, 10:50 WIB
big-data-140212b.jpg
Tren big data di dunia dalam rentan waktu tahun 2012-2020 diprediksi akan mencapai 40 kali lipat. Cepatnya angka adopsi big data dunia sayangnya tidak sama dengan yang terjadi di Indonesia.

Jika melihat pada kondisi geografis dan populasi yang besar, big data sangat berpotensi untuk tumbuh di Indonesia. Lalu apa yang menyebabkan adopsi big data lambat?

Pada acara IT Infrastructure Summit 2014 yang digelar kemarin, Rachmat Gunawan selaku Direktur CTI Group mengatakan bahwa ada beberapa faktor penyebab adopsi big data tidak secepat negara lain di Asia Tenggara.

"Kecepatan akses internet yang jauh di bawah negara tetangga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecilnya adopsi big data," ucap Rachmat.

Hingga kini baru industri telekomunikasi, perbankan, dan instansi pemerintahan saja yang memanfaatkan kehadiran teknologi big data. Meski demikian, ke depannya diprediksi adopsi big data akan berkembang ke sejumlah industri lain.

"Dukungan data dan waktu yang tepat diharapkan dapat mempercepat pengambilan keputusan berdasarkan data yang tersedia di perusahaan dan dari pihak ketiga melalui hasil analisis deskriptif dan prediktif," ucap Adi Rusli, Country Manager EMC Indonesia.

Big data sendiri merupakan sebuah sistem teknologi yang diperkenalkan untuk menanggulangi 'ledakan informasi' seiring dengan semakin bertumbuhnya ekosistem pengguna perangkat mobile dan data internet.


Baca juga:
Big Data Akan Jadi 'Tambang Minyak' Masa Depan
3 CIO Paling Inspiratif di Indonesia Versi CTI
Perluas Jangkauan, Esia Gandeng Nahdlatul Ulama

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya