Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok membantah rusaknya alat menyebabkan antrean panjang transaksi pembayaran dengan Kartu Jakarta Pintar di pameran Jakarta Book and Education Fair 2015. Banyak pemegang KJP belum mengerti menggunakannya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (29/7/2015), sedianya perlengkapan sekolah yang dijual di Jakarta Book and Edufair 2015 dijual di bawah harga pasar untuk pemegang Kartu Jakarta Pintar alias KJP.
Kesepakatan antara Ikapi sebagai penyelenggara acara dengan Pemprov DKI Jakarta adalah peralatan dijual murah untuk 489 ribu pemegang KJP.
Advertisement
Namun, pada hari pertama, para pemegang kartu KJP dan Ahok mengeluhkan mahalnya harga peralatan sekolah yang dijual.
Tak hanya peralatan sekolah yang mahal. Mesin gesek kartu KJP kerap rusak. Antrean pengunjung pun mengular.
Namun hal ini dibantah Ahok. Antrean lebih karena pengunjung banyak yang tak tahu penggunaan KJP.
Kebijakan penggunaan dana KJP untuk membeli perlengkapan sekolah tanpa adanya pencairan dana tunai merupakan kebijakan baru di tahun ini agar dapat menghindari penyalahgunaan dana.
Namun pembayaran dengan kartu gesek belum familiar bagi masyarakat sehingga membuat pemegang kartu justru bingung menggunakannya. (Nda/Yus)