VIDEO: Sang Pemimpi(n) Bantaeng, Nurdin Abdullah

Melihat keindahannya, tak ada yang menyangka bahwa daerah Bantaeng sebelumnya kotor, gersang, dan miskin.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Des 2015, 20:36 WIB
Diterbitkan 04 Des 2015, 20:36 WIB
VIDEO: Sang Pemimpi(n) Bantaeng, Nurdin Abdullah
Melihat keindahannya, tak ada yang menyangka bahwa daerah Bantaeng sebelumnya kotor, gersang, dan miskin.

Liputan6.com, Sulawesi Selatan - Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, berjarak sekitar 3 jam dari ibu kota Sulawesi Selatan, Makassar. Kabupaten ini akan menyambut Anda dengan kebersihan, kehijauan, dan keindahan alamnya.

Melihat keindahannya, tak ada yang menyangka bahwa daerah ini sebelumnya kotor, gersang, dan miskin, bahkan setiap tahun dilanda banjir. Wajar jika kabupaten ini masuk dalam 199 daerah tertinggal di Indonesia.

Tapi itu dulu. Sejak 2008, Kabupaten Bantaeng telah berubah.

Seperti tayangan Sang Pemimpi(n) dalam Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (4/12/2015), perubahan itu dibawa oleh bupatinya yang baru yakni Nurdin Abdullah. Profesor bidang Agriculture ini berhasil menggerakan perekonomian dan potensi Kabupaten Bantaeng, menjadi kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup fantastis.

Prioritas pertama Nurdin Abdullah ketika menjabat Bupati Bantaeng di periode pertama adalah membebaskan Bantaeng dari banjir tahunan. Sebuah waduk pengendali banjir dibangun untuk menahan laju aliran air 8 anak sungai, yang setiap tahun membanjiri Kota Bantaeng.

Dengan latar belakang profesor di bidang Pertanian, Nurdin Abdullah juga menyentuh sektor ini. Untuk mendorong peningkatan produksi hasil pertanian, Nurdin Abdullah mencanangkan Kabupaten Bantaeng sebagai kabupaten benih berbasis teknologi.

Brigade Siaga Bencana

Warga Bantaeng bersyukur dengan peningkatan pembangunan di daerahnya. Salah satu program yang juga membahagiakan warga adalah pelayanan kesehatan gratis, melalui program Brigade Siaga Bencana.

Setiap warga yang sakit bisa langsung menelepon Brigade Siaga Bencana. Kurang dari 20 menit maka ambulans berfasilitas canggih, yang dikawal seorang dokter dan 2 perawat, akan datang dan menangani langsung pasien di rumah atau di dalam ambulans.

Sejak pagi hari, di rumah pribadinya, Nurdin Abdullah selalu mengawali kegiatannya dengan menerima curhat warga. Berbagai permasalahan warga, bermuara di tempat ini.

Jika Kabupaten Bantaeng bisa berkembang dan sejahtera, Nurdin Abdullah percaya kabupaten-kabupaten lain juga bisa melakukannya. Sinergi dan team work menjadi kunci utama.

Sang pemimpi belum tentu menjadi sang pemimpin. Namun, sang pemimpin harus menjadi sang pemimpi. Seseorang yang memiliki mimpi dan harapan besar untuk membangun dan mensejahterakan wilayahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya