Liputan6.com, Jakarta - Aksi massa yang marak terjadi belakangan ini berpotensi merenggangkan hubungan sosial di tengah masyarakat Indonesia.
Tentu saja hal ini perlu ketegasan dari pemerintah dan sikap cinta tanah air dari segenap warga, untuk mengembalikan persatuan dan kesatuan. Simak dialog Pramita Andini bersama Rohaniawan, Romo Benny Susetyo dalam merawat persatuan seperti yang ditayangkan Liputan 6 Pagi, Senin (15/5/2017) berikut ini.
Baca Juga
Apa pendapat Romo soal perlunya merawat persatuan dan kesatuan di tengah isu-isu agama yang makin marak?
Advertisement
"Sekarang ini kan situasi kita dalam situasi darurat. Karena politisasi agama itu masuk ke dalam ruang politik. Maka ketika agama itu dipolitisasi dan menyebabkan membakar emosional publik maka yang terjadi masyarakat kita mengalami distrust. Masyarakat kita akhirnya terpecah dalam suku, etnis dan keagamaan. Dan ini menyebabkan potensi konflik menjadi sesuatu yang rentan. Apa yang harus kita lakukan adalah menghentikan politisasi agama. Agama harus dikembalikan ke inspirasi batin bukan aspirasi kebangsaan. kalau inspirasi agama menjadi alat pemersatu, alat kedamaian, bukan alat propaganda yang negatif untuk kepentingan politik sesaat."
Apa yang harus dikedepankan segenap komponen bangsa agar persatuan dan kesatuan tidak terkoyak?
"Pertama-tama cinta pada tanah air. Mencintai tanah air itu jangan mengorbankan. Bentuk konkretnya stop politisasi agama dan jangan lagi politisasi agama dipakai sebagai alat propaganda politik, tapi politisasi agama harus dihilangkan. Maka ke depan pilkada ke depan harus menunjukkan gagasan dan program. Bukan lagi propaganda yang negatif. Saatnya masyarakat sadar untuk mencintai kemajemukan dan kebhinekaan. Dan tidak ada lagi menghadapi situasi disorder."
Bagaimana agar politik dan agama bisa berjalan beriringan?
"Politik itu agama harusnya menjadi inspirasi bukan aspirasi. Nilai kejujuran, Fair Play, keberanian menerima perbedaan dan itulah nilai. Dan agama itu harus menjadi nilai dalam etika politik. Tapi agama jangan di salah gunakan menjadi propaganda politik."
Bagaimana meyakinkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi?
"Masyarakat harus cerdas. Masyarakat harus kritis dan menghentikan berita sampah atau hoax. Dan masyarakat harus berani kritis melihat data-data yang baru dan dari sumber yang otentik. Saya rasa masyarakat sadar kemajemukan dan Kebhinekaan karena ini merupakan harga mati untuk mewujudkan Indonesia yang satu."
Apa koreksi romo soal kegiatan massa yang marak terjadi belakangan ini?
"Saya melihat ini sudah tidak sehat. Karena dalam aksi massa itu kita masuk ke dalam sesuatu terjadinya seolah-olah ada terjadinya potensi perpecahan ketika kemajemukan dan kebhinekaan ini terusi. mengembalikan kemajemukan dan kebhinekaan menjadi cara berpikir itulah menjadi sumber tertib hukum. Maka Pancasila harus dijadikan acuan dalam kebijakan kita."
Menurut Romo, apakah perlu digelar dialog nasional?
"Enggak Perlu. Karena pentingnya ketegasan Pemerintah harus lebih tegas untuk mengembalikan Pancasila sebagai ideologi kita bersama sebagai alat pemersatu."
Saksikan tayangan video selengkapnya dalam Merawat Persatuan berikut ini.Â