Pelatih Ungkap Penyebab Kekalahan Huswatun di Semifinal Tinju Asian Games 2018

Petinju putri Indonesia, Huswatun Hasanah harus puas meraih perunggu pada cabor Tinju Asian Games 2018.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 31 Agu 2018, 17:45 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2018, 17:45 WIB
Petinju Putri Indonesia Huswatun Hasanah Raih Perunggu
Petinju putri Indonesia, Huswatun Hasanah jelang melawan Sudaporn Seesondee (Thailand) pada semifinal kelas ringan 60kg putri Asian Games 2018 di JIEXPO Kemayoran, Jumat (31/8). Huswatun kalah 0-5. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Harapan untuk melihat kejutan dari Huswatun Hasanah yang turun di kelas 61 kg tinju Asian Games 2018 gagal terwujud. Itu karena langkahnya hanya sampai di semifinal saat menghadapi petinju Thailand, Sudaporn Seesondee.

Melawan Seesonde dalam babak semifinal kelas 61 kg tinju Asian Games 2018 di Jakarta International Expo, Jumat (31/8/2018), juri memberikan nilai 0-5 untuk kekalahan Huswatun. Kerja kerasnya untuk sampai di semifinal pun tak membuahkan hasil yang diinginkan.

Usai pertandingan, pelatih tim tinju Indonesia, Adi Suwandana mengakui bahwa penampilan Huswatun menurun jika dibandingkan saat berlaga di perempat final. Sebelumnya, Huswatun menang 3-2 atas petinju India, Pavitra.

"Jadi penampilan Huswatun pada hari ini memang, kalau kita lihat dari penampilan sebelumnya, memang agak menurun. Ada kelemahan-kelemahan yang masih ia buka, akhirnya lawan jadi maju dan punya keberanian untuk menyerang terus," ujar Adi.

"Kalau ia bermain seperti kemarin melawan India itu tidak akan seperti ini. Kita sudah siapkan sebelum naik ring bagaimana akan bermain melawan petinju kidal," Adi menambahkan.

 

Kurang Uji Coba

Petinju Putri Indonesia Huswatun Hasanah Raih Perunggu
Petinju putri Indonesia, Huswatun Hasanah (kaus biru) saat melawan Sudaporn Seesondee (Thailand) pada semifinal kelas ringan 60kg putri Asian Games 2018 di JIEXPO Kemayoran, Jumat (31/8). Huswatun kalah 0-5. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Tak hanya menyoroti penampilan Huswatun yang menurun, Adi juga menyebut kekalahan ini adalah dampak dari minimnya jam terbang yang didapat. Ia beralasan faktor try out menuju Asian Games 2018 yang hanya sekali didapat petinju-petinju putri Indonesia.

"Semua kembali kepada rutinitas karena kita kurang jam terbang, kurangnya jam bertanding, kurangnya try out untuk menghadapi petinju-petinju yang memiliki kemampuan lebih dari kita. Selamat pelatnas, petinju putri cuma satu kali try out, bulan Januari di India," kata Adi.

Dengan kekalahan Huswatun, otomatis hanya tersisa satu wakil petinju Indonesia yang berpeluang melaju ke final. Ia adalah Sunan Agung Amoragam yang akan menghadapi petinju asal Uzbekistan, Mirazizbek Mirzakhalilov, sore ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya