Liputan6.com, Jakarta Olahraga golf semakin digemari anak muda. Terutama sejak pandemi Covid-19. Demi semakin mempopulerkan golf dan mencetak banyak atlet baru, golf diusulkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.
Usulan golf menjadi program ekskul sekolah mengemukan saat Ikatan Alumni SMA Negeri 37 Jakarta (IKASMAN 37) menyelenggarakan Turnamen Golf Piala Bergilir Boy Rafli Amar 2025 di Klub Golf Bogor Raya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (20/4/2025).
Baca Juga
Ketua Umum IKASMAN 37 sekaligus Ketua Dewan Pembina Persatuan Golf Indonesia (PGI), Boy Rafli Amar, menegaskan bahwa turnamen ini memiliki tujuan yang lebih besar dari sekadar pertandingan.
Advertisement
“Turnamen ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga ajang silaturahmi dan upaya memajukan golf di Indonesia. Kami ingin kegiatan ini menginspirasi prestasi baru untuk golf,” ujarnya.
Boy Rafli juga menyampaikan visinya untuk menjadikan golf lebih mudah diakses, terutama oleh generasi muda yang semakin tertarik dengan olahraga ini. Ia mengusulkan agar golf diperkenalkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.
“Golf sedang naik daun, tetapi masih dianggap eksklusif. Kami ingin mengubah itu dengan mendorong golf sebagai ekstrakurikuler di sekolah,” katanya usai turnamen.
Golf Sejak Dini
Boy menambahkan, langkah ini akan memungkinkan anak muda mengenal golf sejak dini sekaligus membuka peluang untuk berkarier sebagai atlet profesional.
“Bayangkan anak-anak belajar teknik dasar golf sejak sekolah, membangun disiplin, fokus, dan strategi, sekaligus membuka peluang menjadi atlet profesional. Ini bukan mimpi, tapi langkah nyata untuk melahirkan talenta golf Indonesia,” tambahnya.
Turnamen Golf Piala Bergilir Boy Rafli Amar 2025 tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga mempererat silaturahmi dan memperkuat komitmen untuk memajukan olahraga golf di Indonesia.
Advertisement
156 Pegolf
Antusiasme peserta turut menjadi sorotan dalam turnamen ini. Ketua Panitia, Bagus Waluyo Kurniadi, mengungkapkan bahwa sebanyak 156 pegolf ikut meramaikan acara tersebut.
“Lebih dari 156 pegolf mendaftar untuk turnamen perdana ini, menunjukkan animo besar. Kami optimistis ini akan jadi agenda tahunan,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kehadiran Ketua Umum Persatuan Golf Indonesia (PGI), Japto Soelistyo Soerjosoemarno, yang turut mendukung kesuksesan acara.
“Kehadiran bapak Japto Soelistyo Soerjosoemarno, tidak hanya memberikan kehormatan bagi kami, tetapi juga menjadi suntikan semangat yang luar biasa. Dukungan beliau memotivasi kami untuk terus berkomitmen memajukan olahraga golf, baik melalui turnamen ini maupun upaya memperluas aksesibilitas golf bagi masyarakat, khususnya generasi muda,” ungkap Bagus dengan penuh antusias.
Turnamen ini menggunakan format stroke play dengan sistem handicap System 36 dan dimulai serentak melalui shotgun tee-off. Peserta memperebutkan Piala Bergilir serta berbagai kategori, seperti Best Gross Overall, Best Net Overall, Best Gross dan Best Net untuk Flight A, B, C, dan Ladies, serta kategori spesial seperti Nearest to the Pin, Nearest to the Line, Longest Drive, Most Birdie, dan Eagle Challenge.
Gelar Best Gross Overall diraih oleh M Rhobby Syahferry, yang juga berhak membawa pulang piala perdana turnamen ini, sementara Ary Widiarto meraih Best Nett Overall.
Melalui turnamen ini, IKASMAN 37 berupaya mengubah persepsi bahwa golf adalah olahraga eksklusif. Dengan mempromosikan golf sebagai ekstrakurikuler, mereka ingin menjadikan olahraga ini lebih merakyat, mendidik, dan membuka peluang bagi generasi muda untuk berprestasi.
“Kami ingin anak-anak melihat golf sebagai jalan menuju prestasi, bukan sekadar hobi elite,” tutup Boy Rafli.
