Keberadaan Pelabuhan Sorong Bakal Hemat Biaya Logistik 50%

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II memiliki rencana untuk pengembangan bisnisnya melalui pembangunan Pelabuhan di Sorong.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Mar 2014, 14:11 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2014, 14:11 WIB
Pelabuhan
(Foto: BUMN.go.id)

Liputan6.com, Jakarta PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II memiliki rencana untuk pengembangan bisnisnya melalui pembangunan Pelabuhan di Sorong, Papua.

Direktur Utama Pelindo II RJ Lino mengungkapkan jika pelabuhan yang dibangun di atas lahan seluas 7.500 hektar tersebut, nantinya akan mampu mengurangi biaya logistik hingga 50%.

"Pelabuhan itu nanti akan menjadi hak untuk Indonesia Timur, saya pikir untuk domestik ke Papua biaya logistik bisa di cut 50%," ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Bahkan Pelindo II telah mempersiapkan dana sebesar Rp 2 triliun untuk pembangunan pelabuhan tahap pertama. Pembangunan diprediksi memakan waktu dua tahun.

Sayangnya, kata Lino, pembangunan pelabuhan Sorong ini masih belum mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kehutanan mengingat dalam pembangunan perlu memangkas sedikit wilayah hutan di Sorong.

"Menhut sudah berjanji dengan saya dengan cara short cut, mudah-mudahan dua bulan ini bisa keluar izinya dari Menhut, kalau ini sudah selesai tinggal proses ke Menteri Perhubungan, kalau sudah selesai baru kita mulai," jelas Lino.

Tidak hanya untuk mengurangi biaya logistik, pelabuhan di Sorong ini juga akan meningkatkan pemerataan industri terutama di wilayah timur.

Hal itu disebabkan pelabuhan akan penjadi tujuan transit bisnis baik dari Papua Nugini dan Australia.

Pelabuhan Sorong ini nantinya akan memiliki kedalaman mencapai 18 meter, maka akan mampu menampung kapal-kapal ukuran besar untuk bersandar. Selain itu kapasitas tampung pelabuhan mencapai 500 ribu hingga 600 ribu TEUS.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya