Direktur Operasional Antam Didaulat Jadi Dirut Inalum

Direktur Operasional PT Antam (Persero) Tbk Winardi bakal menduduki jabatan baru sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Mar 2014, 13:33 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2014, 13:33 WIB
Dirut Inalum
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Operasional PT Antam (Persero) Tbk Winardi bakal menduduki jabatan baru sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Lulusan Metalurgi dari Institut Teknik Bandung (ITB) ini diharapkan mampu membawa perusahaan mengembangkan bisnisnya.

"Dirut Inalum yang baru itu Pak Winardi. Alasan selama ini pejabat dirut ahlinya di bidang marketing jadi dia dikembalikan ke direktur marketing," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan usai Rapim di PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2014).

Dia mengatakan, dirut baru ini diharapkan mampu bersinergi mendukung pengembangan Inalum ke depannya seperti proyek untuk meningkatkan kapasitas produksi aluminium ingot menjadi dua kali lipat.

"Jadi kan ada proyek peningkatan pabrik hulu alumina di Mempawah, Kalimantan Barat. Itu proyek kerjasama dengan PT Antam, namanya Smelter Grade Alumina," lanjutnya.

Dahlan menyatakan, dalam proyek ini, Inalum menjadi salah satu pemegang saham. Selain menjadi pemegang saham, hasil produksi proyek tersebut nantinya bisa langsung diserap oleh Inalum.

"Itu nilai investasinya US$ 1,7 miliar atau ya sekitar Rp 20 triliun. Ini bisa memenuhi kebutuhan Inalum 100%, karena kapasita produksinya 1,6 juta ton, sedang Inalum cuma butuh 500-600 ton per tahun. Nanti selebihnya di ekspor ke Timur Tengah. Jadi perlu impor bahan baku dari Australia. Kalau kemarin bahan bakunya dari luar, hasilnya dibawa keluar," tutur dia.

Dahlan menjelaskan, selama ini, Inalum hanya memproduksi aluminium ingot, namun kedepan dirinya meminta agar perseroan tersebut menghasilkan 2 jenis produk lain.

"Nanti ada 2 jenis produk lagi yang diperlukan industri dalam negeri. Itu saya belum tahu apa, nanti lah pokoknya. Jadi nanti ada 3 produk," jelas dia.

Selain itu, Inalum juga berencana membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kuala Tanjung dengan nilai investasi sebesar Rp 20 triliun yang berasal dari pinjaman beberap bank BUMN. PLTU ini memiliki kapasitas 2x300 megawatt.

"Tempat lokasi ada, jadi lebih hemat karena tanah sudah siap. Dibangun tahun ini, selesai 2 tahun. Ini bagus karena produknya jelas, bisnis plannya jelas," tandas Dahlan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya