Jadi Menko Perekonomian, Chairul Tanjung Bisa Bikin Pasar Tenang

Namun jika ditunjuk sebagai Menko Perekonomian baru, Chairul Tanjung tak dapat membuat kebijakan strategis.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 14 Mei 2014, 09:50 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2014, 09:50 WIB
Chairul Tanjung
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Senior CSIS, Pande Raja Silalahi menyatakan dukungannya apabila Chairul Tanjung terpilih menggantikan Hatta Rajasa sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Hatta resmi mengundurkan diri dari jabatan tersebut karena akan fokus mengikuti pemilihan presiden 9 Juli mendatang.

"Menurut saya figur tersebut (Chairul Tanjung) akan membuat pasar lebih tenang," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (14/5/2014).

Sayangnya, kata Pande, jika konglomerat itu ditunjuk sebagai Menko Perekonomian baru, Chairul tak dapat berbuat banyak untuk membuat kebijakan strategis di sisa waktu lima bulan ini.

Lanjut dia, pengunduran diri Hatta Rajasa dari jabatannya ternyata ikut berpengaruh terhadap bursa saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat pada penutupan perdagangan kemarin paska berita tersebut mencuat ke permukaan.

"Pasar sambut positif karena beliau (Hatta) taat hukum dengan mengambil sikap lantaran mau ikut dalam bursa capres dan cawapres. Ada kepastian buat pasar," tutur Pande.

Sementara Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, Telisa Aulia Afianti mengaku pengalaman Chairul Tanjung sebagai Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) dapat menjadi bekal pengusaha tersebut sebagai Menko Perekonomian.

"Saya menanggapi positif, karena Pak Chairul Tanjung layak dengan pengalaman di KEN yang sudah matang," jelasnya.

Hanya saja dia menilai Menko baru tak akan mungkin membuat program atau kebijakan baru karena waktu yang singkat.

"Kurang sregnya lantaran waktunya pendek sekali. Kalau ada program baru pastinya nggak mungkin, jadi cenderung hanya meneruskan yang sudah ada," tandas Telisa. (Fik/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya