Liputan6.com, Jakarta Harga emas di Divisi Berjangka Comex New York Mercantile Exchange turun tertekan data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Seperti ditulis oleh Xinhua, Jumat (16/5/2014), kontrak emas berjangka untuk bulan Juni turun US$ 12,3 per ounce troy atau 0,94% menjadi US$ 1.293,6 per ounce troy.
Penurunan harga emas ini dipengaruhi oleh keluarnya dua data ekonomi Amerika yang dipandang positif.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa indeks harga konsumen mengalami kenaikan sebesar 0,3% pada April kemarin. Kenaikan ini merupakan kenaikan tertinggi sejak Juni tahun lalu.
Dalam laporan terpisah, Departemen Tenaga Kerja AS juga mengumumkan bahwa klaim pengangguran mengalami penurunan sebesar 24 ribu menjadi 297 ribu pada pekan yang berakhir pada 10 Mei. Angka klaim pengangguran tersebut merupakan terendah sejak Mei 2007.
Membaiknya data-data yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS ini menguatkan keyakinan para analis bahwa Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan program tapering. Alasan itulah yang membuat para trader logam mulia tidak terlalu memaksimalkan aksi belinya.
Penurunan saham-saham di Amerika ternyata tidak bisa mencegah penurunan harga logam mulia. Pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 167,81 poin (1,01%) ke level 16.446,81.
Indeks saham S&P 500 juga mengalami penurunan sebesar 17,68 poin (0,94%) ke level 1.870,85. Tak jauh berbeda, indeks saham Nasdaq turun 31,34 poin (0,76%) ke level 4.069,29.
Harga Emas Turun Terpengaruh Data Ekonomi AS
Klaim pengangguran mengalami penurunan sebesar 24 ribu menjadi 297 ribu pada pekan yang berakhir pada 10 Mei.
diperbarui 16 Mei 2014, 07:44 WIBDiterbitkan 16 Mei 2014, 07:44 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Energi & TambangHarga BBM Pertamina Naik Mulai 1 Februari 2025, Ini Rinciannya!
10
Berita Terbaru
VIDEO: Siap-Siap! TNI Bakal Rekrut Warga Sipil Jadi Tentara Siber
Selain Dolar AS, Posisi Euro Tembus Rp 8.348 di Google Finance
Mengapa Google Menampilkan Kurs 1 Dolar AS jadi Rp8.170? Ini Penjelasannya
Kebakaran Hutan Los Angeles Terkendali Sepenuhnya Setelah Tiga Minggu
VIDEO: Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Diundur, Kemungkinan Jadi 17-20 Februari
Bapuk Musim Lalu, Joan Mir Sebut Tim Honda Punya 1 PR Penting Jelang MotoGP 2025
Dolar AS Tiba-Tiba Merosot ke Rp 8.170, Ini Tanggapan Bank Indonesia
VIDEO: Cari Penyebab Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Telah Periksa 14 Saksi
Polda Metro Gelar Sidang Etik AKBP Bintoro Terkait Dugaan Pemerasan Anak Bos Prodia Pekan Depan
Target Gen Z, Mocabe Tawarkan Snack Pedas Unik dengan Dua Varian Rasa
Momen Libur Isra Miraj dan Imlek, InJourney Airports Sebut Bandara Soekarno-Hatta yang Paling Sibuk
4 Pemain yang Berpotensi Diangkut Manchester United Jelang Penutupan Bursa Transfer Januari 2025