Ingin Jadi Negara Berkelas Dunia, RI Harus Pangkas Dwelling Time

Pemerintah berharap bisa memotong waktu dwelling time di pelabuhan jadi separuhnya.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 26 Jun 2014, 15:38 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2014, 15:38 WIB
pelabuhan-4--130603c.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan rata-rata dwelling time atau sirkulasi barang sejak kapal bersandar dermaga hingga keluar pintu pelabuhan di Indonesia memakan waktu rata-rata 6 hari.

Ke depannya, jika Indonesia ingin masuk dalam negara berkelas dunia harus bisa memangkas waktu dwelling time menjadi setengahnya.

"Kita mesti menjadi negara World Class. Sekarang averagenya 6 hari, kami berharap bisa memotong separuhnya," kata dia, Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Meski demikian Lutfi mengakui masih akan terdapat perbedaan dwelling time yang panjang untuk produk-produk tertentu. Waktunya ada yang berlangsung selama 4 hari bahkan lebih lama dari itu.

"Tapi banyak juga barang-barang yang kita belum siap, seperti hewan sapi yang dwelling time lumayan," tukas dia.

Sementara itu, ia mengatakan terdapat juga produk-produk yang memiliki dwelling time pendek karena perizinan dapat dilakukan secara online.

Ini diungkapkan Mendag saat menggelar kunjung ke Pelabuhan Tanjung Priok bersama Menko Perekonomia Chairul Tanjung bersama menteri terkait lainnya. (Adm/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya