Pemerintah Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Subsidi Saat Lebaran

Untuk mengantisipasi kelangkaan BBM atas efek pengurangan BBM bersubsidi, maka akan digelontorkan BBM non subsidi.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 21 Jul 2014, 15:17 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2014, 15:17 WIB
Ilustrasi Minyak Pertamina (2)
Ilustrasi Minyak Pertamina (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menjamin tak akan ada kelangkaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ke daerah saat Lebaran. Penegasan ini menyusul Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang akan mengurangi pasokan premium dan solar dari 10 kiloliter (Kl) menjadi 9,5 Kl di setiap daerah.

"Nggak akan ada kelangkaan, nggak ada," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung atau CT ditemui saat Kunjungan Kerja ke Pasar Klender, Jakarta Timur, Senin (21/7/2014).

Menurutnya, kebijakan pengurangan jatah premium dan solar semata-mata dilakukan agar volume BBM bersubsidi pada tahun ini tidak jebol. Seperti diketahui, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014, kuota BBM subsidi pada tahun ini telah direvisi sebanyak 46 juta Kl.

Jumlah ini berkurang 2 juta kl dari APBN 2014 sebesar 48 juta Kl. "Pengurangan itu supaya kami bisa menjaga volume BBM subsidi tahun ini," papar dia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Edy Hermantoro mengatakan, untuk mengantisipasi kelangkaan BBM atas efek pengurangan BBM bersubsidi tersebut, maka akan digelontorkan BBM non subsidi guna memenuhi permintaan masyarakat.

"Nah dalam hal itu ada dua jenis yang disubsidi dan yang non subsidi. Dalam konteks pengadaan, keduanya diadakan, yang lainnya gimana untuk non subsidi harus diadakan. Salah satunya nozzle dan lainnya tetap diadakan. Pertamina juga ada solar dex," tuturnya.

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya mengungkapkan, mulai Agustus kuota BBM bersubsidi jenis premium dan solar akan dipotong. Pasalnya, jika hal tersebut tak dilakukan pasokan solar akan habis 30 November dan  pasokan premium bakal habis pada 19 Desember. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya