Premium Langka di Jogja, Pengecer Naikkan Harga Jadi 10 Ribu

Dalam dua hari ini, penjual premium eceran hanya bisa membeli premium sebanyak 10 liter, sebelumnya bisa mendapat sekitar 50 liter.

oleh Yanuar H diperbarui 26 Agu 2014, 11:57 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2014, 11:57 WIB
Penjual bensin eceran di Jogja
(Foto: Fathi mahmud/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kelangkaan BBM bersubsidi jenis premium juga terjadi di Yogyakarta dalam dua hari terakhir. Antrian kendaraan terlihat di hampir semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terutama saat pagi dan sore hari.

Kelangkaan tersebut membuat warga beralih menyasar para penjual bensin eceran di pinggir jalan. Nah, kondisi tersebut kemudian digunakan sebagian penjual premium eceran untuk menaikan harga bensin sebesar Rp 1.000  sampai Rp 3.000 per liter.

"Pagi ini nyari eceran di daerah Balecatur sebagian sudah kosong. Dapatnya agak jauh dari rumah lagian malas kalo antri di SPBU. Harganya naik sedikit tidak masalah yang penting motornya bisa jalan dulu," Ujar Mursid Warga Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarya, Senin (25/08/2014).

Mursid menjelaskan biasanya dirinya membeli bensin eceran kawasan Balecatur dengan harga Rp. 7.000 per liter tapi kali ini bensin eceran dijual dengan harga Rp 8.000 per liter.

Penjual bensin eceran beralasan, langkanya BBM membuat harga bensin eceran tersebut naik seribu rupiah. "Mereka bilang BBM langka. Tapi gimana lagi ya. Nanti kalo lihat SPBU yang tidak antre baru isi bensin lagi," tuturnya.

Sementara itu, salah satu penjual bensin eceran di Jalan Wates, Minah menjelaskan, dirinya menaikan harga premium per liternya dari Rp 7.000 menjadi Rp 8.000 karena susah mendapatkannya.

Dirinya harus mengantri berjam-jam untuk mendapatkan premium. Bahkan ia juga ditolak petugas SPBU. Ia bahkan mendapati sesama penjual eceran menjual harga bensinnya sampai Rp 10 ribu.

"Susah banget dapatnya, susah dapat premium. Jadi ya gimana lagi susah dapatnya ya tidak mengapa kalo dinaikkan. Bahkan teman di Bantul jualnya sampai Rp 10 ribu," katanya.

Menurutnya, dalam dua hari ini dirinya hanya bisa membeli premium sebanyak 10 liter, sebelumnya  bisa mendapat sekitar 50 liter.

"Dapat 10 liter ini saja tadi harus antri lima jam. Ini sudah langsung habis saya ambil bensin yang di motor juga sampai tidak bisa ke pasar," kata Yati.

Ia berharap agar pemerintah bisa segera mencari solusi agar kelangkaan BBM dapat  segera teratasi. Sebagai penjual eceran dirinya juga tidak kesulitan mendapatkan premium. Jika hal ini diteruskan maka kondisi di masyarakat akan semakin kacau.

"Pemerintah harus segera atasi ini soalnya kalo dibiarkan kasihan rakyat kecil. Naik harganya tidak masalah yang penting ada stoknya gitu," pungkasnya. (Fathi mahmud/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya