Jokowi Bubarkan Petral, Pertamina Hanya Bisa Pasrah

PT Pertamina (Persero) pasrah jika pemerintah baru benar membubarkan anak usahanya Pertamian Energy Trading Ltd (Petral).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Sep 2014, 15:17 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2014, 15:17 WIB
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) pasrah jika pemerintah baru yang dipimpin Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) benar-benar merealisasikan rencannya untuk membubarkan anak usaha perseroan yaitu PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina  Hanung Budya mengatakan, Pertamina merupakan perusahaan negara yang sahamnya dimiliki oleh negara jadi akan menerima apapun keputusan yang diambil pemerintah.

"Pertamina sebagai badan usaha milik negara (BUMN) akan nurut pemegang saham, Kami menuruti arahan pemegang saham. Apapun keputusan pemerintah Pertamina siap," pungkasnya kata Hanung di SPBU 31.12902, Jakarta, Rabu (24/9/2014).

Anggota Komisi VII DPR Efendi Simbolon sebelumnya mengungkapkan, pemerintah baru berencana melebur Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Petral menjadi perusahaan  BUMN.

"Terus Petral kita tarik dan kita lebur. Pertamina jalan terus meski Petral dilikuidasi. Tidak ada lagi fungsi Petral, jadi bisa di bawah Pertamina. Kan fungsinya ekspor dan impor. Untuk apa ada entitas di luar negeri yang uncontrol," ungkapnya.

Efendi mengatakan, rencananya penyatuan kedua lembaga tersebut akan dilakukan 1 Januari 2014. "Semangatnya pada 1 Januari 2015," pungkasnya. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya