Proyek Tanggul Raksasa Bisa Ancam Pasokan Listrik Jakarta?

Ada dua fasilitas Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU) yaitu PLTGU Muara Karang dan Tanjung Priok berkpasitas total 4.000 Mega Watt.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Okt 2014, 13:51 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2014, 13:51 WIB
Ahok: Giant Sea Wall Jakarta Beda Dengan Saemangeum Sea Korsel
Untuk teknik pengerjaan tanggul, Ahok merasa yang paling bisa ditiru untuk ibukota adalah Rotterdam, Belanda.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall) di Teluk Jakarta ternyata bersinggungan dengan fasilitas pembangkit yang memasok listrik ke wilayah Jakarta. Bila tak berjalan dengan hati-hati dipastikan proyek ini akan mengganggu pasokan listrik Ibu Kota.

Direktur Perencanaan dan Pembinaan Afiliasi PT PLN (persero) Murtaqi Syamsuddin mengatakan, ada dua fasilitas Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU) yaitu PLTGU Muara Karang dan Tanjung Priok berkpasitas total 4.000 Mega Watt yang dekat dengan proyek Giant Sea Wall.

Kedua pembangkit tersebut merupakan tulang punggung kelistrikan Jakarta. "Itu tulang punggung pasokan listrik Jakarta," kata Murtaqi, di kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (8/10/2014).

Murtaqi mengungkapkan, kedua pembangkit tersebut sangat bergantung pada pasokan air laut sebagai media pendinginan. Artinya bila proses pendinginan tersebut terganggu akan menimbulkan dampak penurunan kinerja pembangkit.

"Itu yang perlu diperhatikan. Harapannya perencanaan Giant Sea Wall itu bekerjasama dengan PLN . Ini dalam proses," ungkap dia.

Murtaqi menambahkan, pembangunan Tanggul Raksasa Laut untuk mencegah banjir rob tersebut harus dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya akan berakibat fatal jika kinerja kedua pembangit ini terganggu.

"Kalau pembangkit itu, pada DKI kehilangan 4 ribu mw apa gunanya pembangunan kalau tidak punya listrik. Ini perlu hati-hati," tutur dia.

Karena itu, menurut Murtaqi, pembangunan  tersebut harus berkordinasi dengan PLN, agar tidak mengganggu aktifitas pembangkitan.

"Harapannya dala desain dalam pelaksnaanya hati-hati karena itu desainnya kordinasi dengan PLN jangan sampai kedua pembangkit itu terganggu," tutupnya. (Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya