Data Ekonomi AS Bayangi Gerak Rupiah

Cerahnya data ekonomi AS terus mendorong kenaikan dolar. Tak pelak, rupiah yang baru menguat tipis masih berpotensi melemah

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 31 Okt 2014, 12:23 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2014, 12:23 WIB
Rupiah
Rupiah (Antara Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Cerahnya data ekonomi Amerika Serikat terus mendorong kenaikan dolar. Tak pelak, rupiah yang baru menguat tipis masih berpotensi melemah pada perdagangan hari ini.

Meski demikian, menguatnya isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) cukup membantu pemulihan rupiah.

Data valuta asing (valas) Bloomberg, Jumat (31/10/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah menguat 0,44 persen ke level 12.085 per dolar AS pada perdagangan 11:10 waktu Jakarta. Rupiah juga tercatat dibuka menguat di level 12.119 dari level sebelumnya 12.139 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terus berfluktuasi menguat hingga menjelang siang di kisaran 12.065 - 12.119 per dolar AS.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) mencatat nilai tukar rupiah menguat ke level 12.082 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

"Pemulihan nilai tukar rupiah terjadi seiring pemerintah baru yang akan melakukan penyesuaian harga BBM sebelum akhir tahun," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil seperti dikutip dari Reuters.

Meski demikian, Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia melihat nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah akhir pekan ini. Itu lantaran data-data ekonomi AS yang terus membaik dan mengkokohkan dolar. (Sis/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya