Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin berencana untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dalam waktu dekat. Topik yang akan dibahas oleh keduanya mengenai penetapan Upah Minimum Provinsi atau UMP 2015.
"Belum ada permasalahan, tetapi nanti kami akan koordinasi. Saya akan cari waktu untuk temui Menaker untuk membahas masalah ini," ujar Saleh di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (10/11/2014).
Saleh mengungkapkan, yang menjadi kekhawatiran dunia industri yaitu penetapan UMP ini berbarengan dengan rencana pemerintah untuk menaikan subsidi BBM. Hal ini diperkirakan akan membuat buruh juga meminta kenaikan untuk biaya transportasi.
"Karena biasanya kan dengan adanya penyesuian harga BBM, buruh juga minta penyesuaian. Ini akan berpengaruh pada industri yang ada. Kita akan bahas sehingga dunia industri tidak terlalu terbebani. Jangan sampai nanti harganya (produk) dinaikan," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Imam Haryono menjelaskan bahwa pada dasarnya dampak dari kenaikan UMP ini terhadap industri berbeda-beda. Hal ini tergantung dari fleksibilitas dari industri.
"Konsep dasarnya, kenaikan itu ada yang bisa ditahan oleh perusahaan. Ada perusahan yang fleksibel. Jadi tanpa menaikan harga (produk), tapi dilakukan dengan beberapa tindakan efisiensi," jelas dia.
Namun yang menjadi kekhawatiran yaitu bagi industri yang tidak fleksibel seperti industri kecil dan menengah (IKM). Industri semacam ini dinilai tidak mampu bertahan terhadap kenaikan salah satu dari komponen produksi.
"Ada juga kan industri yang tidak fleksibel, jadi kalau ada yang naik sedikit, mereka bisa ditahan," tandasnya komentari UMP 2015. (Dny/Gdn)
Bahas UMP 2015, Menperin akan Temui Menaker
Dunia industri khawatir penetapan UMP 2015 berbarengan dengan rencana pemerintah untuk menaikan subsidi BBM.
diperbarui 10 Nov 2014, 14:45 WIBDiterbitkan 10 Nov 2014, 14:45 WIB
Dalam aksinya, buruh menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta Tahun 2015 hingga 30 persen, (22/10/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fokus : Angin Kencang dan Hujan Lebat di Klaten Merusak Bangunan dan Tumbangkan Pohon
Dugaan Dana Judi Online Mengalir ke Paslon di Pilkada Jakarta, Formasi Lapor ke Bawaslu
VIDEO: Puncak Latgabma Keris Woomera 2024, TNI Harap Latihan Bersama Australia Berlanjut
Fokus Pagi : Puluhan Rumah di Solo Rusak Diterjang Angin Kencang Disertai Hujan Deras
Cara Hitung Seribu Hari Orang Meninggal: Panduan Lengkap
Peringati Hari Toilet Sedunia, Perusahaan ini Ajak Ratusan SD di Indonesia ‘Melek’ Pentingnya Toilet Bersih
Ketahuan Selingkuh dengan Mantan oleh Kekasih, Pria Ini Diduga Dianiya
Mengenal Nama-nama Wakil Presiden 1-7, Tokoh Penting dalam Sejarah Indonesia
Kento Nakajima Adu Chemistry Dengan Fuka Koshiba Pada Drama Jepang She Was Pretty, Berikut Sinopsis Lengkapnya
Basarah Cerita Bahwa Anies Sudah Masuk Bursa Cagub PDIP Sebelum Ahok Gabung Partai
Rumah Benjamin Netanyahu Dilempari 2 Granat, Pihak Keamanan Buru Pelaku
Ridwan Kamil soal Didukung Komunitas Tionghoa: Ini Membesarkan Hati