7 Pekerjaan dengan Upah per Jam Tertinggi
1. Spesialis
Banyak pekerjaan di bidang medis membayar upah per jam yang besar sehingga masuk akal jika spesialis masuk ke dalam kategori. Untuk menjadi seorang dokter, Anda harus lulus sekolah kedokteran, serta memiliki waktu atau kesabaran untuk melakukan hal ini.
Namun, jika Anda suka membantu orang dan Anda ingin menjadikannya sebagai pendidikan tambahan setelah mendapat gelar sarjana, maka Anda dapat menikmati pekerjaan yang menguntungkan di bidang medis.
2. CEO
CEO membantu menciptakan kebijakan, memimpin pekerja lain, dan berusaha untuk memimpin organisasi ke arah yang benar. CEO juga dapat mengevaluasi karyawan dan kinerja perusahaan, bekerja dengan anggaran, bekerja dengan anggota dewan, dan beberapa tugas lengkap tingkat tinggi lainnya.
Dalam rangka untuk menjadi kepala eksekutif yang sukses, Anda akan perlu untuk menjadi pembuat keputusan yang cerdas, memanfaatkan keterampilan pemecah masalah, dan menjadi pemimpin yang sangat baik. Jika Anda berhasil, Anda dapat dihargai oleh pendapatan US$ 83,33 atau setara dengan Rp 1,1 juta (kurs US$ 1 = Rp 13.543) per jam.
3. Perawat
Jika Anda menyukai bidang medis, Anda ingin membantu orang, dan Anda ingin mendapatkan upah yang sehat, tetapi Anda tidak ingin menjadi dokter, mungkin karier di keperawatan akan cocok. Perawat sering membuat upah yang baik dalam berbagai posisi dan bisa membuat sekitar US$ 30-US$ 46 per jam atau sekitar Rp 406 ribu-Rp 622 ribu per jam.
Akan tetapi, Anda akan perlu untuk menyelesaikan gelar sarjana, serta berpotensi untuk menyelesaikan ujian nasional dan kursus pendidikan untuk anestesi. Namun, persyaratan untuk berbagai jenis pekerjaan keperawatan bervariasi.
4. Dokter Gigi
Jika Anda menguasai seputar tentang gigi dan Anda ingin membuat upah per jam rata-rata lebih dari US$ 71 per jam atau setara dengan Rp 961 ribu, maka Anda bisa menjadi seorang dokter gigi yang besar. Namun, untuk mejadi seorang dokter gigi, Anda harus menyelesaikan banyak pendidikan agar dapat menjadi besar.
5. Insinyur
Manajer arsitektur dan rekayasa mendapatkan upah per jam rata-rata US$ 62,80 atau setara dengan Rp 850 ribu di tahun 2014, dan insinyur perminyakan memperoleh US$ 62,53 atau setara dengan Rp 846 ribu.
6. Manajer
Selain manajer arsitektur dan rekayasa, ada banyak manajer lain yang membuat upah per jam sangat baik, seperti manajer komputer dan teknologi informasi, manajer pemasaran, serta manajer ilmu alam.
7. Pengacara dan Hakim
Pengacara menghabiskan lebih sedikit waktu di sekolah daripada dokter. Di tahun 2014, pengacara mendapat upah US$ 55,27 atau setara dengan Rp 748 ribu. Begitu pula dengan hakim yang juga mendapat upah lumayan besar, yaitu US$ 55,36 atau setara dengan Rp 749 ribu.
Jenis Sistem Upah
1. Menurut waktu
Besar kecilnya ditentukan berdasarkan waktu kerja karyawan. Dalam sistem upah menurut waktu, pembayaran upah dapat dilakukan dengan mudah, selain itu, perhitungan upah ini juga tidak menyulitkan.
Namun, sistem upah menurut waktu, jika dilaksanakan secara murni, tidak akan ada perbedaan antara karyawan yang rajin dengan karyawan yang tidak rajin.
2. Menurut kesatuan hasil
Jumlah upah yang diterima oleh karyawan bergantung pada jumlah produksi atau hasil yang dicapai oleh masing-masing karyawan. Jadi, makin rajin seorang karyawan, upah yang didapat lebih tinggi. Namun, sistem tersebut apabila tidak dilakukan kontrol mutu yang ketat, akan menghasilkan mutu barang yang rendah.
3. Upah borongan
Sistem upah borongan muncul diberikan karena perusahaan tidak perlu menanggung risiko yang berkaitan dengan karyawan. Perusahaan juga tidak perlu menyeleksi dan mencari pekerja yang dibutuhkan.
Besarnya upah yang diterima dalam sistem borongan ini ditentukan oleh jumlah barang yang dihasilkan oleh seorang karyawan atau sekelompok karyawan.
4. Upah premi
Disediakannya upah tambahan atau premi bagi karyawan yang mampu bekerja lebih baik.
Di Negara Ini, Gaji Pembantu Capai Rp 20 Juta per Bulan
Pembantu rumah tangga sudah menjadi profesi yang banyak diperlukan orang. Banyaknya hal yang harus dilakukan membuat pembantu rumah tangga menjadi solusi yang efektif bagi mereka yang sibuk akan pekerjaan sehari-hari.
Walaupun tidak banyak orang yang ingin bekerja sebagai pembantu rumah tangga, profesi ini ternyata bisa memberikan gaji yang cukup besar di beberapa negara di dunia.
Sebut saja di Sri Lanka. Negara di Asia ini ternyata memiliki gaji paling besar bagi para pembantu rumah tangga.
Mengutip laman herald.co.zw, biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa pembantu asal Sri Lanka mencapai US$ 1.520 per bulan atau sekitar Rp 20 juta. Angka ini memecahkan rekor gaji terbesar untuk pembantu rumah tangga.
Selain Sri Lanka, beberapa negara Asia lain juga memiliki upah yang tinggi bagi para pembantu rumah tangga. Di Filipina, seorang pembantu rumah tangga memiliki upah sebesar US$ 1.260 atau Rp 16,5 juta. Negara lain seperti Bangladesh, Mesir dan Sudan juga memiliki upah yang tinggi bagi pembantu rumah tangga.
Kepala Jeddah Chambers of Commerce and Industry (JCCI) Yahya Al Maqbool mengatakan nilai upah yang besar ini lantaran besarnya permintaan pembantu rumah tangga di negara tersebut. Selain itu faktor lain seperti visa, jarak negara asal dengan negara tujuan, dan harga tiket pesawat juga bisa mempengaruhi upah dari pembantu rumah tangga.
Berita Terbaru
Prediksi Sebaran Hoaks 2025, Simak untuk Antisipasi
AHY Raih Penghargaan sebagai Lulusan Terbaik Progam Doktor di Universitas Airlangga
Hujan Lebat Diperkirakan Guyur Banyuwangi Saat Puncak Nataru, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
Apple Intelligence Dikritik Gara-Gara Tampilkan Berita Menyesatkan di Notifikasi iPhone
Menteri ESDM Kunjungi Terminal BBM Tanjung Gerem, Pastikan Stok BBM dan LPG Aman Saat Nataru
Prediksi Liga Inggris Manchester United vs Bournemouth: Berkah Terselubung Setan Merah
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
4 Karakter Penting di Film Dark Nuns, Song Hye Kyo Jadi Biarawati yang Nekat Lakukan Pengusiran Setan
Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024 Usai Kalah dari Filipina, Begini Respons PSSI
Keanehan di Final Miss Charm 2024, Miss Vietnam Jadi Runner-Up II Meski Tak Masuk Daftar 10 Besar
Gagal di Piala AFF 2024, Shin Tae-yong Yakin Timnas Indonesia Akan Sukses di SEA Games dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Gagal Melangkah ke Semifinal Piala AFF 2024, Netizen Sebut Era Indra Sjafri Lebih Baik