Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia saat ini terus merosot bahkan sempat menyentuh US$ 47 per barel, atau berada pada titik terendah dalam enam tahun terakhir.
Turunnya harga minyak membuat pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium menjadi 6.600 per liter dan solar Rp 6.400 per liter mulai Senin, 19 Januari 2015.
Tak hanya memberi untung, turunnya harga minyak ternyata berimbas pada merosotnya penerimaan negara dari sektor minyak dan gas (migas) serta rontoknya harga komoditas batu bara dan mineral.
Advertisement
Lalu seberapa besar dampak turunnya harga minyak dunia terhadap ekonomi Indonesia?
Dalam Business Talk edisi ini, Farhanissa Nasution dan juru kamera Awan Harinto akan mengupasnya bersama Founder ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto.