Swasta Dapat Jatah Garap Proyek Listrik 25 Ribu MW

Swasta dilibatkan untuk mengejar target tambahan pasokan listrik 35 ribu MW pada 2019.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Jan 2015, 13:06 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2015, 13:06 WIB
Foto ilustrasi listrik
(Foto: Dokumentasi PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mengejar target tambahan daya listrik sebesar 35 ribu megawatt (MW) hingga 2019, Kementerian ESDM terus mendorong pembangunan pembangkit listrik baru dan ekspansi dari pembangkit yang telah ada.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan dari 35 ribu MW tersebut bukan hanya akan dikerjakan oleh PT PLN. BUMN listrik tersebut akan mengerjakan 10 ribu MW sedangkan sisanya sebesar 25 ribu MW akan dikembangkan swasta melalui skema Independent Power Producer (IPP).

"Kan kita melihat 5 tahun belakangan kalau melihat FTP I (Fast Track Program), kan dari 10 ribu MW hanya 7.500 MW. Tapi kalau lihat secara kapasitas nasional, tidak hanya dari PLN saja tapi dari IPP, dari program reguler," ujarnya di Kantor Direktorat Jenderal Kelistrikan, Kuningan, Jakarta, Jumat (23/1/2015).

Menurutnya, dari program yang selama ini berjalan antara PLN dan IPP untuk periode 2009 hingga 2014, telah ada tambahan kapasitas listrik sebesar 17.500 MW.

"Artinya tiap tahun kita membangun 3.500 MW. Sekarang dengan kebutuhan harus ditingkatkan rata-rata tiap tahun 7.000 MW. Tidak bisa hanya di PLN saja. PLN kita kasih alokasi 10 ribu MW, 25 ribu MW dari IPP," lanjutnya.

Jarman menjelaskan, dari 25 ribu MW yang dilaksanakan melalui skema IPP ini, sebagiannya diharapkan dihasilkan melalui ekspansi pembangkit listrik yang telah ada melalui mekanisme tunjuk langsung.

"Kemarin kita kumpulkan 23 IPP yang sudah beroperasi, secara peraturan yang ada bisa tunjuk langsung. Kita minta berapa kemampuan mereka untuk ekspansi. Mereka juga antusias karena sudah menyampaikan secara resmi sebelumnya," kata dia.

Dia mencontohkan, pembangkit listrik yang siap untuk melakukan ekspansi seperti PLTU Kayujati sudah menyampaikan keinginan untuk menambah 2x1.000 MW, PLTU Cilacap 1.000 MW, PLTU Cirebon, dan PLTU Paiton 2x1.000 MW.

"Kan sekarang Cilacap memprioritaskan yang kedua, ekspansi pertama 600 MW, kemudian dia sudah usul 1.000 MW lagi. Cirebon usul 100 MW lagi, Paiton juga mengusulkan ditempat lain 2x1.000. Ini kan dalam rangka mempercepat," jelasnya.

Untuk tahun ini, lanjut Jarman, penambahan tenaga listrik secara nasional setidaknya lebih dari 3.000 MW yang berasal dari program FTP I akan masuk 2.500 MW, ekspansi IPP Cilacap sebesar 600 MW dan juga dari beberapa tempat lain.

"Kita tidak bisa lihat projek per projek, tapi melihat megawatt-nya. Seperti dikatakan kita lihat Kayujati B, dia kan usulkan unit 6. Lalu yang cilacap 1.000 MW 1 unit. Kita akan lihat projek dan implementasinya tahun ini sampai 2019," tandasnya. (Dny/Ndw)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya