Makin Banyak Pelabuhan Alternatif Dongkrak Industri RI

Menteri Perindustrian, Saleh Husin menuturkan, pembangunan pelabuhan Cilamaya membuat pengiriman logistik jadi lebih singkat.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Feb 2015, 11:45 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2015, 11:45 WIB
Pelabuhan sebagai pendukung utama poros maritim
Pelabuhan sebagai pendukung utama poros maritim. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah memastikan proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya akan diserahkan kepada pihak swasta yang berminat untuk membangunnya.

Menanggapi hal ini, Menteri Perindustrian Saleh Husin menyambut baik kepastian tersebut. Lantaran pelabuhan ini dinilai sangat penting bagi industri yang berada di sekitar Jawa Barat.

"Cilamaya jadi pelabuhan yang paling utama dari industri-industri yang ada di sekitar Jawa Barat seperti Karawang dan Cikampek," ujar Saleh di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis (5/2/2015).

Saleh menjelaskan, pelaku industri di Jawa Barat ini telah menyampaikan keluhannya soal ketersediaan infrastruktur pelabuhan sebagai penunjang logistik industri.

Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini jadi andalan pun sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan industri akibat tingkat kemacetan yang tinggi.

"Mereka sampakan bahwa logistik menuju dari pabrik yang tadinya 3 kali sekarang hanya 1 kali saja. Jadi alternatifnya yaitu pembangunan pelabuhan Cilamaya," lanjut dia.

Namun, untuk masalah pembangunannya, Saleh menyatakan telah menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bagi dia, semakin banyak pelabuhan alternatif akan semakin banyak bagi industri.

"Kami serahkan semua ke Kemenhub apakah ada pelabuhan alternatif selain Cilamaya atau bagaimana. Tapi dengan adanya itu industri akan tumbuh besar, soal kemacetan dan logistik tinggi bisa teratasi. Semakin ada pelabuhan alternatif makin baik," tandasnya. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya