Pemerintah Siapkan Rp 3 Triliun untuk Listriki Desa

Ada 33 provinsi yang akan menjadi sasaran program listrik pedesaan yang tertuang dalam APBN-P 2015.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Feb 2015, 10:20 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2015, 10:20 WIB
Target Penjualan Listrik Tahun 2015
Sektor pelanggan bisnis akan menjadi andalan perusahaan untuk menggenjot penjualan listrik tahun 2015. Tampak jaringan listrik di kawasan Kota Tua sedang diperbaiki oleh petugas PLN, Jakarta, Selasa (27/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menganggarkan Rp 3,17 triliun untuk listrik pedesaan pada 2015. Anggaran Rp 3,17 triliun ditargetkan untuk dapat melistriki 121.399 sambungan rumah tangga.

Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, ada 33 provinsi yang akan menjadi sasaran program listrik perdesaan. Paling banyak terdapat di Provinsi Gorontalo mencapai 10 ribu sambungan, kedua Maluku, Maluku Utara dan Sulawesi Selatan, masing-masing 7.500 sambungan. Demikian mengutip dari bahan pemaparan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Senin (23/2/2015).

Listrik pedesaan merupakan program pemerintah melalui APBN yang dilaksanakan oleh satuan kerja listrik perdesaan untuk perluasan akses listrik pada wilayah yang belum terjangkau jaringan distribusi tenaga listirk di daerah perdesaan dengan pembangunan jaringan tegangan menengah, tegangan rendah dan gardu distribusi.

PT PLN  menargetkan rasio elektrifikasi 99,4 persen sampai 2024. Hal tersebut bisa tercapai salah satunya dengan menggenjot pemasangan listrik pada  wilayah pedesaan, dengan rasio elektrifikasi yang masih rendah.

Saat ini sebagian pembangunan listrik pedesaan juga dilakukan oleh Pemda melalui pendaan APBD, pembangunannya berupa jaringan distribusi berikut pemasangan dan penyambungan listrik gratis bagi masyarakat tidak mampu. Hal ini dilakukan dengan berkoordinasi dengan PLN.

Kebijakan yang diambil oleh Direktorat Jendral Ketenagalistrikan (DJK) dan PLN dalam pembangunan listrik desa untuk menunjang pencapaian rasio elektrifikasi  99,4 persen pada 2024 dengan melakukan hal sebagai berikut :

1.Pembangunan jalur keluar jaringan distribusi untuk mendukung evakuasi daya dari proyek Gardu Induk  Baru atau Extension Trafo Gardu Induk.
2. Pembangunan jalur keluar jaringan distribusi untuk mendukung evakuasi daya dari pembangkit skala kecil baik Energi Baru Terbarukan (EBT) maupun pembangkit lainnya dan pembangkit mikro atau mini tenaga air.

3. Melistriki desa baru maupun desa lama yang sebagian dari dusun tersebut belum berlistrik, daerah terpencil dan daerah perbatasan.
4. Dimungkinkan pengadaan hybrid Pembangkit Listik Tenaga Surya (PLTS) dan hybrid PLTB19 yang sistemnya terhubung dengan grid PLN. 5.Melaksanakan program penyambungan listrik dan instalasi gratis bagi masyarakat yang tidak mampu dan daerah tertinggal. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya